Monday, June 8, 2009

Dialog Ke-TUHAN-an : 8

Anonymous said...

Halo teman-teman semuanya..

Sudah lama saya ingin memberi comment tentang blog ini. Terus terang, membaca blog ini makin memberi pencerahan pada hidup saya. Saya pun harus memberi acungan jempol pada Mas Dimas, yang demikian komprehensif menyambungkan titik titik yang terputus menjadi satu kesatuan yang utuh.

Saya terlahir Islam, tapi sempat mempertanyakan agama apa yang seharusnya saya pilih. Semua agama menawarkan surga, semua ajaran juga memiliki ajaran yang baik. Saya sempat menjadi Agonist cukup lama, percaya Tuhan itu ada, tapi saya bingung agama mana yang harus saya peluk. Intinya saya mencari sebuah agama yang secara konsisten secara sejarah dan juga logis (meski saya tahu agama itu sifatnya keyakinan, sehingga kadang logika pun terkalahkan). Saya mulai mempelajari tentang agama Kristen, Hindu, Budha, Yahudi, dan Islam. Bahkan kadang-kadang cari tahu juga tentang sekte-sekte atau kepercayaan yang tidak lazim, dsb. (Tapi mohon maaf, pengetahuan saya masih terbatas dibandingkan teman-teman yang ada forum ini, jadi apabila terdapat pertanyaan yang menyangkut perjalanan spiritual kala itu, terutama perbandingan tentang agama atau kepercayaan, saya tidak dapat membahasnya).

Dalam perjalanan tsb, satu hari saya iseng membuka-buka buku agama Islam ketika masih di bangku SMA. Hati saya tersentuh pada sebuah kalimat yang saya temukan pada Kata Pengantar buku tersebut. Mungkin kedengerannya sepele, tapi ini cukup memberi sedikit enlightment bagi saya. Di situ tertera "Manusia adalah khalifah di dunia ini. Oleh karenanya, tidak seperti mahluk lainnya, ia dibekali akal dan pikiran sebagai penyeimbang nafsu yang diberikan Allah SWT padanya)". Pada paragraf selanjutnya tertulis "Islam merupakan agama terakhir, yang diturunkan sebagai penyempurna dari agama-agama yang diturunkan sebelumnya". Saat itu pula saya berpikir bahwa sebagai agama terakhir, pasti ada penyebabnya mengapa Islam diturunkan ke dunia, dan mengapa Muhammad adalah Rasul terakhir. Logika saya pun mulai berjalan, sejalan dengan kembalinya keimanan saya pada Islam. Dan semakin saya mempelajarinya, semakin saya melihat konsistensi dan logika yang mendukungnya.

Dari tulisan Mas Dimas, ada beberapa poin yang saya setuju, dan mungkin ada beberapa poin yang ingin saya tambahkan:
•Memang benar adanya bahwa turunnya Adam dan Hawa di dunia ini adalah hasil dari pengaruh Iblis. Kala itu Iblis memang tidak terima, iri dan dengki melihat manusia yang diciptakan Tuhan dianggap lebih superior dibandingkan dirinya. Ia tidak mengerti bahwa dirinya sebagai mahluk yang loyal dan patuh pada Tuhan harus menyembah pada Adam yang tercipta dari tanah, sementara ia sendiri terbuat dari api. Tidak seperti malaikat yang dengan patuh bersujud di hadapan manusia, Iblis menolak mentah-mentah permintaan Tuhan untuk menghormati manusia. Suatu hari ia berhasil merayu Adam untuk memakan buah yang dilarang Tuhan. Tuhan begitu murka pada Iblis dan bersumpah akan memasukkannya ke neraka selama-lamanya. Tapi Iblis tidak begitu saja menyerah, ia memohon agar Tuhan dapat memanjangkan umurnya untuk menggoda manusia hingga dunia ini kiamat. Tuhan pun kemudian memaafkan Adam, namun tetap mengusirnya ke dunia, dan Adam akan kembali ke pada waktu yang sudah ditentukan (setelah kiamat).

•Sumpah Iblis tidak main-main. Iblis sangat serius dan fokus untuk menggoda dan menyesatkan manusia, agar suatu saat bisa menemaninya nanti. Kebetulan hal ini ditunjang oleh akal dan nafsu yang dimiliki manusia, sehingga terkadang dengan mudah Iblis memberikan ilham atau inspirasi pada manusia untuk menentang ajaran-ajaran agama yang diturunkan oleh Tuhan. Salah satu ras manusia yang sudah dan paling mudah ditunggangi Iblis sejak lama adalah Bangsa Yahudi. Bangsa yang munafik, ambisius, sombong, bernafsu besar dan tidak pernah tahu bersyukur. Manusia yang sombong paling mudah dikalahkan oleh Iblis. Tapi tidak heran kalau Bangsa Yahudi ini sombong, karena mereka pintar luar biasa, hingga bisa merancang dan memproyeksikan masa depan sampai 100 tahun ke depan, membuat peradaban yang sangat maju, dan membuat kerusakan luar biasa di atas bumi. Bangsa Yahudi memang pintar, tapi sepertinya Iblis lebih pintar karena bisa menunggangi Bangsa Yahudi. Menurut saya pribadi, bisa aja kan kalau proyeksi mereka itu berdasarkan bisikan Iblis? Toh Iblis selalu curi dengar apa yang akan terjadi di masa depan?

•Kembali pada peradaban Bangsa Yahudi, sebetulnya peradaban mereka itu muncul jauh sebelum adanya Mesir (maaf ya Mas, saya mencoba melengkapi saja). Mungkin asal muasalnya begini, sejak banjir besar yang melanda di zaman Nabi Nuh, mulai saat itulah manusia mulai beranak pinak dan menyebar ke seluruh dunia, hingga menurunkan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim, sebagai Bapak para nabi, seperti kita ketahui mempunyai 2 anak, yaitu Nabi Ishak dan Nabi Ismail. Nabi Ishak kemudian menurunkan anak bernama Esau dan Yakub (mungkin ada anak lain yang saya tidak tahu, mohon maaf). Yakub, seperti kita ketahui kemudian akan menurunkan para nabi-nabi Bangsa Yahudi dengan peradabannya yang gemilang, mulai dari Yusuf, Daud, Sulaiman. Namun jauh sebelum nabi-nabi ini ada, sebetulnya salah satu anak Nabi Ishak bernama Esau, kemudian menurunkan bangsa-bangsa dengan peradaban tidak kalah gemilang yang bernama Babylonia. Sementara Nabi Ismail sendiri, yang merupakan anak seorang Budak bernama Siti Hajar, di kemudian hari akan menurunkan Nabi Muhammad SAW.

•Mungkin sebagian dari teman-teman pernah mendengar Peradaban Babilonia yang terkenal dengan Jembatan Gantungnya? Saat itu Babylonia merupakan pusat peradaban di seluruh dunia, dan peradaban tsb merupakan peradaban yang dibuat oleh Bangsa Yahudi turunan Esau. Bangsa ini benar-benar dirasuki oleh Iblis, sehingga mereka sangat memuja Dewa Ra, atau lebih dikenal dengan Dewa Matahari. Tapi apa hubungannya? Ya, karena Iblis merasa ia adalah Matahari, yang sama-sama terbuat dari api dan sama-sama merasa dirinya bisa memberikan penerangan. Jangan lupa kalau Iblis selalu ingin mengalahkan Tuhan, dan ia ingin menjadi pusat perhatian. Tidak heran jika seluruh ilmu yang Bangsa Babylonia kembangkan seperti astrologi dan astronomi semuanya berpusat pada Matahari. Tidak heran juga kalau semua simbol yang dipakai oleh Iblis tidak jauh dari gambar Mata (knowledge) atau gambar Matahari. Di sini Iblis begitu gencar untuk mengaburkan ide Tuhan Yang Maha Esa, dengan membuat konsep Ketuhanan yang majemuk (konsep Dewa-Dewi).

•Kemudian, dengan berjalannya waktu, peradaban Babylonia pun mulai berkembang ke Mesir. Saat itu Mesir sangatlah kuat, dan ia mengadakan ekspansi ke seluruh dunia. Seperti halnya virus, ajaran tentang Dewa Ra ini menyebar begitu cepat ke seluruh dunia, sehingga tidak heran kalau Peradaban Inca, Maya pun memiliki kesamaan Tuhan, yaitu Dewa Ra. Hebatnya, setiap peradaban yang berkembang akan menghasilkan peradaban tambahan, yang aplikasinya disesuaikan. Ajaran tentang Tuhan yang majemuk ini disebarkan ke Romawi (Dewa-Dewi), Yunani (Dewa-Dewi), India (muncullah Hindu dengan Trimurtinya), China (muncullah Budha dan Dewa-Dewa yang majemuk), dsb. Secara praktek, akar pengaruh mereka adalah ajaran tentang Dewa Ra, dan selalu ada bayang-bayang Yahudi di setiap peradaban. Lucunya, semua peradaban ini ketika sudah besar selalu hancur karena intrik internal.

•Ajaran Nabi Musa untuk memberi peringatan pada Bangsa Yahudi baru datang jauh sesudah Iblis mencengkeramkan ajaran mereka kuat-kuat di lubuk Bangsa Yahudi. Tidak mengherankan kalau Firaun maupun Bangsa Yahudi tidak begitu saja dengan mudah untuk menerima ide tentang Tuhan Yang Tunggal, Allah SWT lewat Taurat yang disampaikan Nabi Musa. Meski berulang kali nabi Musa menyuruh Firaun dan Bangsa Yahudi untuk menyembah Allah SWT, tetap saja mereka kembali menyembah Patung Sapi Emasnya. Sapi merupakan binatang yang dipuja oleh Bangsa Yahudi, tak heran jika sapi juga disucikan oleh Bangsa Mesir atau Agama Hindu. Meski sudah ditolong puluhan kali, dan ratusan kali Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya, Bangsa Yahudi tetap keukeuh tidak mau mengakui Allah SWT, mereka malah makin membuat kerusakan-kerusakan di dunia dan berlomba-lomba menyesatkan manusia.

•Sejak kematian Nabi Musa, banyak Rabi Yahudi yang berani mengganti isi Taurat. Hal ini dikarenakan kecintaan mereka dalam menyembah berhala, yang intinya adalah tetap memuja Dewa Ra, meski dengan cara yang implisit alias tidak terang-terangan. mereka membunuh nabi-nabi yang ingin menyebarkan agama Allah SWT. Dengan entengnya mereka membolak-balikkan fakta, mengubah isi Taurat menjadi sebuah kitab sendiri bernama Talmud, dengan ajaran inti bahwa mereka adalah Bangsa yang Super. Dengan sombongnya mereka menyatakan bangsa lain adalah Budak yang harus dibasmi, bahkan diperdaya untuk kepentingan mereka. Orang Yahudi tidak akan berpikir dua kali untuk menghabisi bangsanya sendiri, kalau memang orang tersebut bisa menghalangi rencana mereka. Kalau bangsanya sendiri saja bisa dihabisi, apalagi bangsa lain?

•Setelah Nabi Musa, masih terdapat beberapa Rasul yang turun untuk memperbaiki keadaan dan mengajarkan bahwa Tuhan itu Maha Esa, seperti Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Nabi Isa. Kegemilangan Bangsa Yahudi ditandai oleh Zaman Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, di mana kehidupan masyarakat di zaman itu begitu makmur. Tidak mengherankan, jika saat ini Israel begitu gencar ingin merebut Palestina, karena di bawah Masjidil Aqsa terpendam Kuil Sulaiman yang sangat mereka banggakan. Sekedar sharing saja, dulu kiblat umat Muslim shalat adalah Masjidil Aqsa yang ada di Palestina. Suatu hari ketika Rasulullah sedang melaksanakan sholat di sebuah Mesjid, turun wahyu dari Allah SWT lewat Jibril untuk membalik arah kiblatnya menuju Masjidil Haram di Makkah. Memang Allah SWT lebih tahu apa yang manusia tidak tahu. Jika sampai sekarang umat Islam masih berkiblat ke Palestina, maka apa jadinya jika Masjidil Aqsa jatuh ke tangan orang Yahudi? Umat Islam bisa kehilangan identitasnya.

•Ketika Nabi Isa turun untuk meluruskan ajaran mereka, Rabi-rabi orang Yahudi tidak menyukainya. Tidak mengherankan jika akhirnya Nabi Isa As menjadi sasaran pembunuhan selanjutnya. Dengan pertolongan Allah SWT, Nabi Isa langsung diangkat ke surga dan masih hidup hingga saat ini, sehingga sebetulnya orang yang dibunuh dan difitnah sebagai Yesus adalah Judas Ascariot, salah satu murid Nabi Isa. Injil pun banyak mengalami perubahan, salah satunya adalah tentang cerita Nabi Ibrahim yang akan menyembelih Nabi Ishak As sebagai pengorbanan pada Tuhan. Padahal dalam versi Islam, ada beberapa ritual yang dilakukan dalam Ibadah Haji dan Umrah untuk menceritakan perjalanan Nabi Ibrahim sebelum menyembelih Nabi Ismail, bukan Nabi Ishak (ingat Nabi Ishak tidak berada di sekitar Makkah, tapi ia tinggal dengan ibunya di Tanah Kan’an/Palestina), seperti Jumrah (melempar batu sebagai simbol melawan setan yang menggodanya) dan penyembelihan binatang Qurban pada hari raya Idul Adha (sebagai simbol pengurbanan manusia terhadap harta benda yang dimilikinya). Selain itu, terdapat beberapa situs asli yang masih ada di Makkah Al Mukaramah, seperti Makam Ibrahim (tapak kaki Ibrahim ketika menyusun Ka’bah), atau air zam-zam (air yang memancar dari kaki Ismail ketika ibunya, Siti Hajar berlari-lari sebanyak 7 x dari Bukit Shafa dan Marwa mencari air minum untuk bayinya yang kehausan di Padang pasir). Peristiwa berlari sebanyak 7x ini menjadi salah satu ritual ibadah Haji dan Umroh, dan dinamakan Sai. Tapi mengapa agama Kristen mengklaim bahwa Nabi Ibrahim melakukan pengorbanan terhadap nabi Ishak? Saya menduga karena Ismail adalah nenek moyang bangsa Arab yang kelak menurunkan Nabi Muhammad, selain juga ia adalah seorang Arab, sehingga apapun yang berhubungan dengan Muhammad dalam Injil harus segera dihilangkan.

•Mohon maaf sebelumnya jika anda adalah seorang Nasrani, tapi ini adalah hasil pengamatan saya terhadap beberapa ajaran Kristen yang tidak konsisten. Jika Isa As turun di Yerusalem, mengapa pusat peradaban ada di Vatican? Jika versi Injil yang asli itu dalam Bahasa Hebrew (bahasa Nabi Isa As), mengapa akhirnya yang menjadi acuan adalah Bahasa Latin? Injil telah mengalami berapa kali translate, sehingga tidak menutup kemungkinan dalam masa penterjemahan tsb isinya pun dapat ditambah, diganti, dihapus untuk mengcounter kenyataan bahwa setelah Isa As akan turun Nabi Muhammad SAW, yang menjadi ancaman besar bagi eksistensi Bangsa Yahudi. Buktinya kan hingga sekarang injil asli tidak seorang pun tahu ada di mana. Pernahkah anda berpikir tentang konsep Trinitas adalah buatan Rabi-rabi Bangsa Yahudi, di mana mereka dengan sengaja mengaburkan konsep Tuhan Yang Maha Esa? Bangsa Yahudi sangat menyukai patung, mungkin ini mengapa Yesus dan Bunda Maria selalu dibuat dalam bentuk Patung. Dan pernahkah anda berpikir bahwa gambar Yesus selalu disertai dengan cahaya di balik kepalanya? Tidakkah itu melambangkan Matahari, simbol Dewa Ra yang kita perbincangkan di awal? Apakah anda yakin bahwa Nabi Isa itu lahir di tanggal 25 Desember? Apakah anda tahu bahwa 25 Desember adalah ritual yang dilakukan orang – orang Babylonia atau Mesir untuk menghormati Dewa Ra? Tahukan anda bahwa lambang salib itu salah lambang yang dipakai Bangsa Mesir? Tidakkah anda merasa antara agama Nasrani sangat serat hubungannya dengan Peradaban Mesir? Kita harus waspada bahwa Bangsa Yahudi mengancam seluruh sendi kehidupan manusia. Jika mereka bisa menciptakan liberalisme, kapitalisme, komunisme, fashion, fast food, musik, apa tidak mungkin mereka mengganti isi Injil Wong isi Taurat sendiri saja dirubah?

•Dalam Al Quran disebutkan bahwa Allah pun menyerukan Bani Israil (Bangsa Yahudi) untuk melaksanakan Shalat, Puasa, Zikir. Persis seperti apa yang dijalankan oleh Umat Muhammad. Boleh percaya atau tidak, ketika suatu saat Nabi Isa As turun ke dunia, beliau tidak hanya akan membunuh dajjal, tapi juga akan menghancurkan salib-salib yang menjadi sumber fitnah bagi dirinya, kemudian mengambil wudhu dan melaksanakan sholat untuk memberi tahu pada umat Nasrani bahwa ajaran yang telah mereka ikuti saat ini adalah salah. Shalat, zakat, puasa, berbakti pada orang tua, adalah inti ajaran 3 Agama Samawi, yaitu Yahudi, Nasrani, Islam, agama yang diturunkan oleh Allah SWT.

•Akhir kata, Allah SWT dan juga umat Islam di seluruh dunia tidak membutuhkan orang non Muslim untuk membuka hati atau mengerti ajaran Islam, tapi setidaknya berpikir dan mencari tahu ada apa di balik semua kehancuran di dunia ini. Karena jelas tertera dalam Al Qur’an bahwa ”Agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku”. Dan bagi orang yang masih keras hatinya, mungkin memang sudah suratan takdir Allah SWT, di mana Allah SWT telah menutup telinga dan hati mereka untuk menerima kebenaran. Tapi hingga kebenaran itu datang, mungkin waktunya sudah terlambat. Bukan suatu rahasia bahwa orang non muslim selalu berusaha untuk menghancurkan orang muslim (mungkin hal ini juga akibat pengaruh bisikan Iblis), dan akibat kekurangpahamannya terhadap agama, orang muslim dengan sangat mudah jadi mangsa empuk.

•Agama Islam bukan agama pemaksa, melainkan agama yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang seperti yang dicontohkan Baginda Rasulullah SAW. Kalau anda melihat sesuatu yang buruk dari perbuatan orang muslim sekarang, mungkin ia muslim yang kurang memahami esensi agamanya sendiri, sehingga mau ditunggangi Iblis atau Iblis yang menjelma menjadi manusia. Sebagai umat Islam, kita harus lebih banyak belajar dari berbagai sisi agar tidak terjerumus pada jebakan-jebakan Iblis, dan makin mensyukuri bahwa kita sudah sangat beruntung berada di dalam agama yang sempurna, konsisten, dan masuk dalam logika manusia yang berpikir. Tidak mengherankan jika mukzizat Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an, karena ia adalah pegangan bagi seluruh umat manusia yang mau membuka hati dan pikirannya. Di manapun umat Islam berada, apapun bahasa terjemahannya, ketika kita melafazkan Al Qur’an bunyi dan artinya akan sama. Itu hanya sebagian dari contoh konsistensi agama Islam.

Alhamdulillah saya masih mendapatkan kesempatan untuk melakukan sharing pengalaman ini. Mohon maaf jika ada yang salah dari perkataan saya. Saya merasa bersyukur dan berbahagia melakukannya, meski sebagian dari anda mungkin kesal membacanya.

February 11, 2009 3:12 AM

Steve said...

Jadi begitu ya pak...

Berarti pembicaraan kita tdk akan selesai2 nih pak. karena tokoh2 yg kita ceritakan ternyata berbeda2.

Tuhan saya berbeda dgn Allah SWT anda.
Yesus saya tidak sama dgn Isa AS anda.
iblis saya berbeda dgn iblis anda.
Apalagi kitabnya.

Ternyata bukan jagoannya aja yg beda, ternyata penjahatnya (baca : iblis) jg beda. Pantesan aja, filmnya beda judul sih..

February 12, 2009 1:11 AM

Steve said...

Pak Dimas,
menurut anda Bible direvisi oleh Yahudi ? Utk apa pak ? Yahudi tidak mau menerima Yesus sbg Tuhan sampai sekarang, bahkan membunuhNya. lalu kalau skrg orang jd percaya kpd Yesus gara2 Bible "bikinan" Yahudi, siapa yg rugi ? yahudi sendiri dong ?? yahudi tidak sebodoh itu pak.

Lalu anda bilang bible sekarang bikinan Paulus. Anda tahu Paulus ? Dulu namanya Saulus, salah satu orang yg paling benci pengikut Yesus. Dia sdh membunuh begitu banyak pegikut Yesus. Singkat cerita dia bertobat.
Kalau paulus lebih menekankan bahwa Yesus adalah Tuhan, untungnya apa buat dia ??
Yg ada juga kalo Paulus sendiri yg ngaku2 klo dia itu tuhan. itu lbh masuk akal. seperti lia eden, ahmad musadek, cthnya.

February 12, 2009 1:43 AM

Steve said...

Mulai sekarang saya tdk akan pernah menulis kata "Isa/Yesus" lagi. Karena Isa dan Yesus jauh berbeda. Terima kasih atas pelajaran berharga ini.

Yesus saya MATI disalib, dan bangkit pada hari yg ketiga utk menebus dosa2 saya. MuridNya Yudas yg mengkhianati Dia meyesali perbuatannya dan mati GANTUNG DIRI.

Isa AS Anda TIDAK MATI disalib, tetapi langsung diangkat ke surga. Muridnya yg kebetulan jg bernama Yudas menggantikan dirinya DISALIB karena mukanya "mirip" Isa.

iblis sudah ada sebelum manusia diciptakan. iblis (lucifer) tadinya juga malaikat. karena sombong dan ingin sama seperti Allah, makanya ia dibuang ke bumi. ia pun membawa 1/3 malaikat yg ada di surga utk ikut bersamanya. Tidak ada ceritanya iblis disuruh Allah utk sujud menyembah manusia. Tidak ada baik dilangit maupun dikolong langit ini yg boleh disembah kecuali TUHAN. Coba anda pikir buat apa Tuhan menyuruh iblis menyembah manusia ??

Yesus tidak lahir di tgl 25 desember ?? Itu betul. 25 des itu hari pesta dewa matahari ? Memang betul. Saya pun pernah membacanya.
Sejarahnya saya ingat, tapi nama raja dan bangsanya saya lupa. kira2 begini. tadinya bangsa itu punya kebiasaan merayakan dewa matahari pd tgl 25 des. Lalu raja yg terpilih kebetulan beragama kristen. Dia tdk ingin rakyatnya menyembah dewa2, tp sulit utk melepaskan kebiasaan di tgl tsb. Jadinya raja tsb memutuskan bahwa tgl 25 desember tsb sbg hari lahirnya Yesus Kristus, bukan lagi dewa matahari. Rakyatnya pun mengikutinya. Mereka tetap merayakan pesta, tp yg disembahnya bukan lg dewa, tp Yesus Kristus, Tuhan sesungguhnya.

Masalah tgl brp sebenarnya Yesus lahir bukan pokok utama. Yg jelas Dia lahir ke dunia ini utk saya dan anda.

February 12, 2009 2:14 AM

No comments: