Monday, June 8, 2009

Dialog Ke-TUHAN-an : 20










DimasRangga said...


Pak Steve mengatakan “Intinya ?? Terlalu mudah menganggap seseorang Nabi. Orang biasa dibilang nabi. Tuhan juga dibilang nabi. Kebablasan deh jadinya...”

JAWABAN:

Coba sobat blogger analisa sendiri, neh saya kasih buktinya mana sih yang kebablasan “Nabi dibilang Tuhan atau orang biasa dibilang Nabi (manusia-utusan Allah)” sbg berikut:

Pak Steve juga mengatakan “Tuhan itu satu pak. ketika kita berdoa didalam nama Tuhan Yesus kristus, itu jg berarti kita berdoa kpd Bapa dan Roh Kudus. Ketiganya tidak mungkin berlawanan, karena "istilah bodoh"nya : orangnya itu-itu juga.”

Tolong jawab dg jujur Pak jangan dipelintir-pelintir lagi…
Berikut ucapan dari orang Nasrani. :

Matius 27:46,
"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

Mazmur 22:2,
"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku."

Nah tambah jelas dong Yesus memohon kepada Bapa, berarti Yesus tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya, dalam kaidah logika: Seseorang yang meminta kepada Tuhan adalah bukan Tuhan, Yesus meminta kepada Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan, masuk akal gak PAK? Buat apa Yesus berdoa wong "istilah bodoh"nya : orangnya itu-itu juga. Kata Bapak, Bukan kata saya

apa artinya ini?????!!!

Tuhan memanggil Tuhan???

Tuhan tidak mau menolong Tuhan, katanya SATU? “Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.”

Tuhan putus asa (tiada berdaya menghadapi ciptaannya sendiri)???

Apakah ada suatu titik dimana Tuhan tidak mampu dan memanggil Tuhan yang lainnya???

Bukankah Tuhan itu tritunggal yang Maha Kuasa atas segala sesuatunya???

Apakah trinitas itu terpecah lagi sehingga isa menjadi DUALISME lagi yaitu Tuhan+Manusia?

Bukankah Tuhan itu kata Bapak “Tuhan itu satu pak. ketika kita berdoa didalam nama Tuhan Yesus kristus, itu jg berarti kita berdoa kpd Bapa dan Roh Kudus. Ketiganya tidak mungkin berlawanan, karena "istilah bodoh"nya : orangnya itu-itu juga.”

Kenapa Isa memanggil-manggil terhadap dirinya sendiri jk itu SATU?

Bapak pernah lihat film HULK atau ROBOCOP atau SATRIA BAJA HITAM atau PAHLAWAN BERTOPENG diceritakan mereka pny power luar biasa dan bisa berubah jk disaat atau dalam keadaan genting, Jika Tuhan itu Esa=TUNGGAL=SATU (ALLAH, YESUS, ROH KUDUS) Kan sangat masuk akal sekali pak jika seandainya saat itu YESUS itu yang juga merupakan ALLAH sendiri yang Juga ROH KUDUS sendiri (1+1+1=3) atau (1=3) itu punya kuasa utk tidak dianiaya ciptaan-Nya sendiri? Dibunuh Oleh ciptaan-Nya sendiri? Dan mampu mengalahkan mereka, tp kenapa kenyataan sangat mengenaskan, Tuhan bersimbah darah ditangan ciptaan-Nya sendiri?

Naaah, kena Pak Steve.., Injil Matius 27:46, Mazmur 22:2, mengatakan memang bukan keinginan yesus untuk disalib, kenapa kawan2 di kristen meyakini dia menebus dosa, kacaaaau, kacaaaaau. Artinya kejadian penyaliban tidak dia inginkan = dia tidak inginkan menebus dosa manusia. Kalau dia ingin menebus, tentu dia kehendaki kejadian penyaliban itu and FELL FREE and HAVING FUN ajah. Ayooooo

Dan Seharusnya orang yang membantu proses penyaliban (Upacara besar dan penting serta luar biasa utk menebus dosa seluruh umat manusia) yaitu Yudas Ascariot bukanlah dinamakan dengan keji diInjil sebagai pegkhianat tapi harusnya dinamakan dan dimuliakan sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa, mengapa bertentangan dengan logika dan malah disebut pengkhianat?

Matius 10:4

(4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Pengkhianat dari apa? Karena membantu proses penyaliban? Bukankah penyaliban itu suatu proses upacara yang sakral dan mulia?

Maaf pak jk kenyataan ini mengganggu alur logika saya.

Allah bisa dibunuh manusia (makhluk cuptaan-Nya sendiri) ? Bagaimana ini, harusnya manusia juga bisa menolak dengan cara menempeleng Tuhan ketika dipaksa masuk NERAKA dong (daripada penebusan dosa oleh Yesus - Kayak Tuhan jadi budak ajah)? Dan lebih memilih kesorga daripada neraka, inilah buktinya:

Kejadian 32:28
(28) Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Tahukah Saudara maksud ayat ini dibuat dan dirubah oleh Yahudi Sehingga Yakub/Israel dikatakan menang bergulat melawan Allah? Boro-boro mau mengakui kenabian Muhammad yg berasal dari keturunan Arab. Wong nabi-nabi yang berasal dari ras Yahudi juga banyak yang mereka bunuh. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang Pongah, congkak serta sombong, ayat ini dibuat maksudnya supaya bisa mendongkrak citra mereka bahwa mereka adalah makhluk no satu dimuka bumi dan ras manusia lainnya (mereka menyebutnya GHOYYIM) mereka anggap adalah binatang yang najis, Anda dan saya anggapan mereka adalah dari kaum ghoyyim ini, lah wong Allah saja kalah sama Israel ini apalagi manusia biasa. Tapi anehnya banyak yang malah jadi penganut ajaran Paulus (Yahudi) ini, sungguh aneh kan? Sudah jangan mau ditipu sama Yahudi lagi pak..

BAGAIMANA INI PAK?


February 21, 2009 11:09 PM


DimasRangga said...


Dhimas said:
Bolehkah Jika Ada orang yang menyamakan Tuhan dengan Iblis atau Syetan?

Steve said: :
Karena pertanyaannya boleh atau tidak, jawabannya boleh2 saja. Tidak ada yg memaksa. Tapi ingat, resiko ditanggung penumpang.

JAWABAN:

Memang Anda seorang yang jenius…jawaban Anda 1000% betul!!! Tuhan dan Iblis tuh ternyata sama. Coba Bapak periksa di (II Samuel 24:1) Periksa juga (I Tawarikh 21:1) itu menceritakan kejadian dan perihal yang sama (disuatu kejadian, objek, kisah dan waktu yang sama)

TUHAN MEMBUJUK DAUD

Yesus:
[i]”Bangkitlah pula murka Tuhan terhadap orang Israel, ia menghasut Daud melawan mereka, firmanNya: Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda.” (II Samuel 24:1)

IBLIS MEMBUJUK DAUD

Iblis:
”Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.” (I Tawarikh 21:1)

Tapi yang menanggung resiko bukan saya atau umat Islam. Yang menanggung resiko adalah umat yang memegang ayat-ayat itu. ;O


February 21, 2009 11:09 PM


DimasRangga said...


Oh ya pak Steve mau Tanya neh ; ) menurut Anda:

1.Manakah yang diciptakan lebih dulu, binatang atau manusia?

2.Manakah yang diciptakan lebih dulu, tanaman atau manusia?

Mohon jawab ya pak Steve, saya kan hanya team penguji yang menguji sampai dimana tingkat kecerdasan akan keilmuan kitab anak cerdas itu (tingkat dunia).


February 21, 2009 11:10 PM


Anonymous said...


Bismillaahirrohmanirrohim
La illa ha illalloh
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian. Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya sekalipun supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh bujukan setan, waspadailah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita semua.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian:
1. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling harga-menghargai.
2. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).
3. Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yang lemah lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebajikan.
4. Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam AS. Mengingat ayat 70 Surat Irso yang artinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan. Dan kami beri mereka rizki yang ada di daratan dan dilautan juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah yang artinya;
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara."
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6: ”Agamamu untuk kamu, agamaku untuk aku.” Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita: “Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa: “Tuhan yang Maha Esa telah memberikan beberapa contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/ penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dlohir-bathin, dunia maupun akhirat, supaya
hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya “Budi Utama-Jasmani Sempurna“

Semoga kita mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Amin.

Soal surga, neraka, kafir bukan kafir, itu adalah kuasa Alloh, Tuhan yang maha kuasa.

Selesaikanlah persengketaan ini, karena sesungguhnya dengan persengketaan ini iblis sedang tertawa.


February 22, 2009 7:36 PM


DimasRangga said...


Pak Anym coba pelajarai ilmu teologi, islamologi atau kristologi dan lain-lainnya, coba Anda pahami maksudnya ilmu itu mempelajari apa? Ilmu itu adalah ilmu untuk perbandingan agama bukan untuk menghujat, menghina atau merendahkan agama yang lain.

Jadi untuk mengetahui keyakinan agama dari sudut pandang/perspektif pihak lain agar bisa mendalami apa yang kita yakini masing-masing. Jadi itu adalah cabang/bagian ilmu pengetahuan yang resmi ada didunia. Dan ini bukanlah persengketaan yang anda kira, wajar saja terjadi benturan sudut pandang tapi diforum ini dikemukakan hal-hal yang ilmiah bukan berdasar asumsi pribadi dan emosi.

Jadi wajar saja disini dibuka forum untuk mendalami ilmu tersebut untuk menambah pengetahuan kita masing-masing, Jadi mohon pengertiannya,

terima kasih.


February 23, 2009 6:13 PM


Steve said...


Untuk pak Anonym,
Tidak ada permusuhan sama sekali diantara kami (saya dan pemilik blog), pak. Kami hanya belajar utk mengutarakan apa yg sudah kami pelajari dan imani selama ini.
Yg penting kami tetap menjaga toleransi antar umat beragama.
Kalau ada kata2 yg terkesan mengolok2, itu hanya supaya blog ini menjadi lebih menarik untuk dibaca sehingga tidak terkesan membosankan. Bukan begitu pak Dimas ??

Utk pak Dimas,
Semakin jauh kita berdiskusi, semakin terlihat perbedaan antara ajaran agama kita. Begitu banyak topik yg ternyata kita tidak sepaham, meskipun katanya awalnya dari sumber yg sama. Supaya lebih fokus, mari kita mulai dari yg paling awal (proses penciptaan). Setelah ini mari kita lanjutkan ke topic berikutnya, supaya postnya tidak terlalu panjang.

Allah, Iblis, dan Manusia

Dimas said :
Manusia diciptakan disurga. Lalu datanglah iblis membujuk manusia utk makan buah terlarang. Manusia makan dan jatuh ke dalam dosa. Lalu manusia diusir ke bumi. Sebelum manusia diusir, Allah menciptakan langit dan bumi terlebih dahulu.
(Ini adalah asumsi saya berdasarkan cerita pak dimas, kalau ada yg salah tolong beritahu)

I said :
Menurut cerita, iblis datang kepada manusia dalam bentuk ular. Jika benar saat itu manusia berada di surga, berarti di surga juga ada binatang. Ada juga tumbuh2an (pohon dari buah terlarang, dll). Ini surga atau cagar alam ? Apa tidak ada yg aneh dgn hal itu ? Yg paling aneh, iblis bisa berada di dalam surga yg jelas2 tempat yg kudus.

Proses penciptaan berapa hari ??

Qur’an 41
9. Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam."
10. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa.
12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Qur’an 7
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

2 + 4 + 2 = 6 ???

Kalau anda bisa memahami matematika seperti ini, mengapa sulit memahami 1 = 3 ???
Apakah anda mau bilang kalau cerita ini pun sudah dirubah oleh Paulus ?


February 27, 2009 1:44 AM

No comments: