Monday, June 8, 2009

Dialog Ke-TUHAN-an : 44

DimasRangga said...

Perbuatan tersebut jelas haram hukumnya baik yang mengikir ataupun yang dikikirkan giginya berdasarkan hadits tersebut di atas. Dan tindakan itu juga termasuk merubah ciptaan Allah, pemalsuan dan penipuan. Adapun sabda nabi: "Yang mengikir giginya supaya kelihatan cantik" maknanya adalah yang melakukan hal itu untuk mempercantik diri. Sabda nabi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa yang diharamkan adalah yang meminta hal itu dilakukan atas dirinya dengan tujuan untuk mempercantik diri. Adapun bila hal itu perlu dilakukan untuk tujuan pengobatan atau karena cacat pada gigi atau sejenisnya maka hal itu dibolehkan, wallahu a'lam. (Syarh Shahih Muslim karangan Imam An-Nawawi XIII/107).

Suatu permasalahan yang perlu disinggung di sini ialah para ahli medis operasi kecantikan tersebut biasanya tidak membedakan antara kebutuhan yang menimbulkan bahaya dengan kebutuhan yang tidak menimbulkan bahaya. Yang menjadi interest mereka hanyalah mencari keuntungan materi, dan memberi kepuasan kepada pasien dan pengikut hawa nafsu, materialis dan penyeru kebebasan. Mereka beranggapan setiap orang bebas melakukan apa saja terhadap tubuhnya sendiri. Ini jelas sebuah penyimpangan. Karena pada hakikatnya jasad ini adalah milik Allah, Dia-lah yang menetapkan ketentuan-ketentuan berkenaan dengannya sekehendak-Nya. Allah telah menjelaskan kepada kita metoda-metoda yang telah diikrarkan Iblis untuk menyesatkan bani Adam, di antaranya adalah firman Allah:

"Dan aku akan suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merubahnya." (Q:S 4:119)

Ada beberapa pelaksanaan operasi kecantikan yang diharamkan karena tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dispensasi syar'i yang disepakati dan karena termasuk mempermainkan ciptaan Allah serta hanya bertujuan mencari keindahan dan kecantikan semata, misalnya memperindah payudara dengan mengecilkan atau membesarkannya atau operasi untuk menghilangkan kesan ketuaan, misalnya mengeritingkan rambut atau sejenisnya. Dalam hal ini syariat tidak membolehkannya. Karena tidak ada kebutuhan yang darurat untuk melakukan hal itu. Hal itu dilakukan semata-mata untuk merobah dan mempermainkan ciptaan Allah sesuai dengan hawa nafsu dan syahwat manusia. Hal itu jelas haram dan terlaknat pelakunya. Dan juga karena termasuk dalam dua perkara yang disebutkan dalam hadits di atas, yaitu hanya ingin mempercantik diri dan merubah ciptaan Allah. Ditambah lagi operasi kecantikan semacam itu banyak mengandung unsur penipuan dan pemalsuan. Demikian pula injeksi dengan zat-zat yang diambil secara haram dari janin yang gugur, yang mana perbuatan tersebut merupakan kejahatan serius, dan efek samping serta mudharat lainnya yang timbul akibat operasi kecantikan sebagaimana dijelaskan oleh pakar-pakar kedokteran.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan: Apabila cacat atau kekurangan yang ada pada diri Anda termasuk kategori darurat (seperti karena kecelakaan dan sakit, atau dari bayi (bibir sumbing, muka rusak, dll)) yang menyulitkan diri Anda atau menyebabkan suami menjauhkan diri misalnya, bukan dilakukan untuk mempercantik diri (sudah cukup tapi ingin plus dengan merubah jasmani) dan hanya untuk menghilangkan kecacatan semata dan untuk menghilangkan atau menekan kesulitan (akibat dari cacat/rusak), maka operasi tersebut boleh saudari lakukan inysa Allah, Wallahu a'lam.

Semoga bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak dan keputusannya jangan dicampur dengan hawa nafsu sesuai keinginan diri sendiri tapi haruslah mengacu kepada syar’i supaya anda tidak menyesal dikemudian hari.
Lalu diterimakah mereka di alam baka kelak? Tentu kalau Allah sudah melaknat orang-orang yang merubah ciptaan Allah, tentu Tuhan akan mempersiapkan hukuman yang setimpal kelak nanti diakherat.

June 2, 2009 7:52 PM

DimasRangga said...

MamaAL said……..
1.Bagaimanakah dengan orang yang selama hidupnya selalu berbuat baik,beramal dan disukai karena kepribadiannya namun mereka bukan muslim karena sejak lahir tidak pernah mengenal ajaran Islam. Apakah mereka masuk neraka atau surga? Mengapa?
JAWABAN:

Syaratnya harus belum pernah sama sekali mengenal atau mendengar atau mengetahui Islam ya mbak? Seperti disuku pedalaman, dll. Kalau dia tinggal dikota besar/desa, suku pedalaman, dll dengan akses informasi yang banyak (TV, Koran, internet, buku, dll) bukan termasuk yang dikategorikan karena setidaknya dia pernah mendengar maka dia digolongkan orang kafir (istilah untuk non moslem), saya yakin semua orang didunia ini tahu tentang adanya agama Islam sedang yang sama sekali tidak pernah mendengar, saya tidak tahu persis angka persentasenya.

Sebenarnya Islam itu sederhana saja kok mbak, Nabi Adam, Ibrahim, Shalih, Yaqub, Daud, Isa, Nuh, dll semuanya mengajarkan Islam. Islam itu kan mengajarkan menyembah hanya Tuhan yang Esa saja yaitu Allah tidak ada yang lain dan tidak menyekutukan dengan sekutu yang lain titik (Agama Tauhid). Masalah syariat dulunya disesuaikan dengan keadaan zaman para Nabi-Nabi saja sesuai perintah Tuhan. Dan sebagai penutup para Nabi adalah Nabi besar Muhammad saw, artinya setelah meninggalnya beliau sampai hari kiamat nanti maka umat yang mengalami zaman ini terikat dan wajib mengikuti syariah yang diajarkan nabi terakhir kita yaitu nabi Muhammad dan tidak perlu mengikuti ajaran nabi Isa, Ibrahim, Daud, Yaqub, dll. Karena agama Islam adalah agama penyempurna.

Al Maidah 3:
“..Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..”

Sebelum saya menjawabnya berikut saya sampaikan beberapa ayat yang berhubungan dengan Islam:

Ali imran 19:
Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Ali Imran 20:
Kemudian jika mereka mendebat kamu , maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi : "Apakah kamu masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan . Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Ali Imran 85:
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Ali Imran 102:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

ArRuum 30:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ,


Namun kalau kita mencoba menelaah:

Baik buruknya seorang, tergantung dari amal perbuatannya. Apabila dia banyak berbuat kebaikan, maka syurga tempatnya. Jika banyak berbuat keburukan, neraka tempatnya. Syarat sah diterima sebuah amal adalah ikhlas, yaitu berbuat dilandasi ketaatan kepada Alloh Swt semata. Jika landasan tidak didasari hal tsb, dalam islam dinyatakan sia-sia. Sebanyak apapun kebaikan itu.

Dalam islam, sebuah perbuatan buruk tidak akan dihitung sebagai amal keburukan apabila dia memang benar-benar tidak tahu atau gila atau belum baligh. Kalau orang itu sudah masuk islam, maka dosa yg dibebankan hanya dosa ketidakmauan dia untuk belajar agama. Lain lagi, jika dia sudah tahu hukum, kemudian dia melanggarnya.

Karena orang di pedalaman benar-benar tidak tahu mengenal-mendengar agama Islam (sama sekali tidak pernah mengenal/tahu Islam sampai meninggal), maka syarat diterimanya amal yaitu beragama islam, menjadi gugur. Tinggal nilainya terletak pada seberapa banyak perbuatan baik maupun buruknya. Karena kebaikan bersifat universal, jika anda mencuri barang milik orang lain dimanapun, dinegara manapun anda berada, pasti orang yang anda curi barangnya akan menunjukan ketidaksenangannya kepada Anda.

Kecuali jika dia telah mengenal Islam dan tahu atau sekedar mendengar Islam tapi tidak mau mengetahui, mempelajari dan masa bodoh, maka dia tergolong orang kafir. Maka amalan kebaikannya disisi Allah adalah kesia-siaan belaka walaupun dia seorang penemu obat yang telah menyelematkan jutaan nyawa. Karena amal perbuatannya bukan didasarkan pada pencarian keridhoan Allah. Allah hanya meridhoi satu agama saja didunia ini yaitu agama Islam, Jadi jika manusia ingin amalnya diberi pahala maka harus masuk dalam bingkai keislaman dahulu, yaitu dengan membaca syahadat :”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya”. Menjalankan Rukun Iman dan Rukun Islam.

QS 14. Ibrahim 18:

“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.”

Sorga dan Neraka adalah suatu “reward”, atau ‘hadiah” atau ‘balasan”.
Yang jelas, bagi orang beriman, siapapun dia pasti akan percaya dengan hal satu ini. Ke Sorga atau ke Neraka. Mari kita fahami bahwa Agama yang diridhoi Allah dari dulu, sejak Adam sampai Muhammad adalah Islam. Tidak ada yang namanya Yahudi, Kristen, Hindu, Zoroaster, Budha, dan lain sebagainya. Hanya Islam. Nuh, Isa, Yaqub dan Ibrahim bukan Yahudi atau Nasrani atau lainnya.

AlBaqarah 132:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Seiring perjalanan waktu, sejak Adam sampai terutusnya Muhammad, oleh berbagai faktor, terjadi distorsi terhadap Islam, sehingga terjadilah bentuk dan macam-macam agama seperti Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha dan sebagainya, termasuk kepercayaan pagan dan sikap atheisme. Maka sesuai Alquran diturunkanlah ribuan utusan Allah berupa nabi dan rasul sampai terakhir Nabiyullah Muhammad. Namun distorsi agama Islam tetap bertahan dan masih terjadi sampai detik ini. Karena Nabi atau rasul tidak lagi diturunkan oleh Allah, maka tugas pelurusan Islam dan pengembalian Islam kepada ajarannya sesuai dengan syariat terakhir yang diturunkan kepada Muhammad SAW (ingat, Muhammad bukan pendiri Islam, bukan pencipta agama islam, tetapi adalah utusan terakhir untuk mengembalikan Islam kepada fitrah asalnya dan melengkapi dan mengganti syariat yang lama dengan syariat yang baru yang lebih cocok untuk seluruh manusia yang sebelumnya diusung oleh para nabi seperti Adam, Nh, Hud, Shalih, Ibrahim, Yaqub, Isa, dll).

Jadi untuk mendapatkan “sorga sebagai imbalan” seperti yang dijanjikan Allah, wajib kita menjadi “karyawan” didalam sebuah “perusahaan” yang namanya Islam, serta mematuhi semua peraturan yang ditetapkan olehnya, sesuai dengan petunjuk dalam “kesepakatan kerja dan peraturan perusahaan” yaitu “Alquran dan Sunnah Rasul”. Kalau melanggar, kena sanksi, kalau mematuhi, semua hak akan dibayarkan dan ditambah bonus.

Mari kita analogikan didalam perusahaan, seorang yang menjadi karyawan akan mendapat gaji dan bonus kalau mematuhi semua kesepakatan kerja dan peraturan perusahaan, sebaliknya akan mendapat sanksi kalau melanggar dan menyalahi peraturan. Adilkan?.
Kalau seorang tidak terdapat sebagai karyawan, bagaimanapun dia bekerja keras, tidak akan dibayar gaji apalagi mendapat bonus. Apapun perbuatan baik yang dia lakukan untuk perusahaan, tetap saja tidak akan dibayar, karena dia tidak terdaftar sebagai karyawan perusahaan. Kalau berbuat jahat pada perusahaan, maka dia akan berurusan dengan hukum, karena dianggap penceroboh dan perusak, bukan karena melanggar peraturan atau kesepakatan kerja dengan perusahaan, karena dia tidak terikat dengan peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.

Jadi kalau mau “sorga” masuk dulu (Dunia ini adalah “perusahaan” milik Allah semata) sebagai karyawan (Hamba) “Perusahaan Islam” dengan konsekwensi harus tunduk dan patuh kepada semua kesepakatan dan peraturan “perusahaan”. Kalau tidak, bisa dapat sanksi atau malah dipecat sebagai “karyawan” Islam. Dihukum di neraka sesuai kesalahan dan dihadiahi sorga setelahnya, atau dibenamkan ke neraka selamanya alias “dipecat” dari Islam. Jika keluar dari Agama Islam disebut murtad maka dia digolongkan sebagai orang kafir (istilah sebutan untuk selain pemeluk Islam).

Begitulah kira-kira pendapat saya, silakan jika ada yang mau menambahi.

Wallahua’lam.
Wassalam,

June 2, 2009 7:56 PM

Anonymous said...

Allohu akbar...kebenaran akan terungkap nanti disaat manusia didili dihadapann_Nya

June 5, 2009 1:56 PM

Dialog Ke-TUHAN-an : 43

DimasRangga said...

Nostradamus

Michel de Notredame lahir tanggal 14 Desember 1503 di St Remy, Perancis, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Kakeknya, Jean, mengajarinya bahasa Latin, Yunani dan Yahudi selain matematika dan astrology. Di usia muda, Nostradamus mendapatkan gelar di bidang pengobatan pada tahun 1529 dan menjadi dokter bagi raja Charles IX selama berjangkitnya wabah pes. Dalam kesempatan itu, dia berkata bahwa dia memiliki kemampuan menyembuhkan dengan cara yang tidak biasa.

Nostradamus berusia 40-an ketika dia secara teratur berada di ruang meditasi dan melihat penampakan tentang masa depan. Dia mulai mencatat penampakan yang dia dapat dalam bentuk puisi ke dalam bahasa Latin, Yunani dan Perancis. Kemudian catatan tersebut dia publikasikan dalam buku berjudul "Centuries" pada tahun 1558 dan menjadi buku yang sangat terkenal.

Nostradamus menikah dua kali, istri pertama dan dua anaknya meninggal karena penyakit pes. Nostradamus sendiri meninggal pada 2 July 1566.

Ramalan Nostradamus

"Centuries" di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1672. Pada tahun 1781 buku tersebut di larang beredar oleh gereja katolik Roma. Peneliti Sejarah, ahli yang paling terkemuka dalam karya Michel de Nostredame di Rusia, Alexey Penzensky, mengatakan bahwa selama lebih dari 400 tahun penelitian resmi tidak menunjukkan perhatian apa pun terhadap karya-karya Nostradamus. Nostradamus tenggelam dalam sejarah hanya sebagai seorang peramal. Kita mengetahui sedikit tentang ramalan Leonardo da Vinci tetapi mengetahui dengan sempurna dan baik tentang pengobatannya, kebudayaan dan prestasi-prestasi teknik mesin dan rancang-bangun, bagi Nostradamus, ia dikenal hanya dalam hubungan dengan kebatinan.

Paranormal amatir dengan seketika menyadari bahwa mereka mempunyai kesempatan yang sangat bagus untuk menganggap apa yang mereka inginkan dari setiap pernyataan Nostradamus. Pada akhir abad yang ke-16, ada upaya untuk menggunakan pernyataan Nostradamus demi tujuan politik. Tergantung atas kepentingan politik, sebagian orang sering menafsirkan beberapa ramalan seperti yang telah dibuat oleh Nostradamus.

Alexey Penzensky mengatakan bahwa sebagai tambahan terhadap ramalan Nostradamus juga telah disusun syair-syair, tetapi orang-orang menemukan syair-syair itu aneh karena gaya telegraf yang tidak biasa dari Nostradamus. Itu hanyalah pada abad-abad yang lalu dimana syair-syairnya mendapat penghargaan atas tren baru dalam literatur yang muncul pada masa itu.

Guillaume pollinaire, salah satu penyair terbesar Perancis abad ke-20 menyebut Nostradamus sebagai penyair agung. Akhirnya, ahli bahasa dan sejarawan menyadari bahwa ramalan-ramalan Nostradamus adalah sebuah karya besar sepanjang jaman. Tak peduli bagaimana orang-orang membicarakan Nostradamus dan astrologi.

Para peneliti telah berusaha melakukan studi ilmiah terhadap hasil karya Nostradamus sejak dahulu, bahkan sebelum Revolusi Perancis. Baru-baru ini, para peneliti yang mempelajari karya-karya Nostradamus menemukan beberapa penerbitan tanpa nama pada sebuah majalah Perancis dimana ramalan-ramalan Nostradamus ditelaah dalam konteks jaman dan kebudayaan dimana ramalan-ramalan tersebut dibuat dengan tidak berhubungan dengan masa depan.

Apakah maksud utama dari ramalan-ramalan Nostradamus? Banyak peneliti telah mengambil suatu kesimpulan bahwa Nostradamus ingin menekankan bahwa sejarah berulang.

Hanya sedikit karya ilmiah mengenai Nostradamus. James Randi dengan The Mask of Nostradamus: The Prophecies of the World's Most Famous Seer (Ramalan-ramalan dari Peramal Paling Terkenal Dunia) adalah salah satunya tetapi buku tersebut tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia (juga bahasa Indonesia- red). Randi menyatakan bahwa Michel Nostradamus adalah seorang dukun atau orang gila dan tidak mempercayai dirinya sendiri terhadap apa yang dilakukannya. Bagaimanapun juga, tulisan-tulisan yang ditinggalkan oleh Nostradamus setelah kematiannya menunjukkan dia tidaklah gila sama sekali.

Ketika Uni Soviet runtuh pada awal tahun 1990, media Soviet melaporkan bahwa menurut dugaan, Nostradamus telah meramalkan bahwa Uni Soviet akan berakhir setelah 73 tahun 7 bulan.

Dalam karyanya, Nostradamus tidak memakai permainan huruf dan kata-kata atau nama-nama rahasia. Sering terjadi ketika seorang tukang penyusun huruf merancukan nama-nama perkotaan kecil dan desa. Yang mengejutkan adalah Nostradamus tidak menyebutkan misalnya tempat-tempat seperti Novgorod, Berlin, Warsawa atau Krakow pada saat ketika orang-orang sudah mengetahui tempat-tempat itu. Tetapi peramal menyebutkan banyak perkotaan kecil dimana sangat sulit untuk ditemukan pada peta-peta detail sekarang ini.


Pandangan Islam terhadap RAMALAN dan TUKANG RAMAL

Pendangkalan aqidah yang dilakukan paranormal atau dukun terus terjadi dan makin canggih. Dulu prakteknya secara konvensioanl, kini sudah lintas media, baik cetak hingga elektronik (TV). Tak main-main, para dukun (sering menyebut paranormal, red) mengeluarkan uang untuk beriklan. Kenyataannya, iklan para dukun di TV tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Ada yang bertajuk tanggal lahir, primbon, ramalan bintang dan banyak lagi yang lainnya.

Tersebutlah nama seperti Deddy Cobbuzier, Mama Lauren dan Ki Joko Bodo yang sangat-sangat merusak aqidah umat Islam dibumi Indonesia yang tercinta ini, hanya segelintir orang tapi sangat merusak akibatnya dan menambah beban dosa kolektif rakyat Indonesia yang sedang dirundung duka dan justru menambah murka Allah sehingga bumi kita yang tercinta tak lepas dirundung duka dan musibah.

Lihatlah gaya mereka, layaknya Tuhan, sang penentu nasib manusia. “Dengan nama dan nomor handphone Anda, saya bisa meramal bagaimana masa depan Anda nantinya”, kata Deddy Colbuzier pria yang dikenal tukang sulap dan kini merambah perdukunan.
Begitu juga dengan Ki Joko Bodo, “Tuntunan saya akan membawa hidup Anda menjadi lebih sukses, percayalah!
Tidak jauh beda yang dilakukan Mama Lauren, perempuan setengah tua ini berkata, “Saya akan melihat bagaimana masa depan Anda dan memberitahukan Anda apa yang seharusnya Anda lakukan. Dan ada juga mengatakan primbon saya baik buat Anda.”
Masyarakat jangan sampai terkecoh jika ada ramalan yang terbukti benar. Seperti kasus terjadinya Tsunami di Aceh, Lumpur Lapindo Sidoarjo, meninggalnya Pak Harto yang diramal Mama Lauren. Fenomena itu, menurutnya kebetulan dan bisa jadi bantuan jin (khadim) jahat. Selain itu, kebenaran ramalan tersebut merupakan ujian bagi orang yang beriman. Fenomena iklan klenik atau ramalan tidak hanya membuat gerah umat Muslim, namun juga membahayakan dan merusak aqidah. Apalagi, hal itu telah tersistem dengan rapi antara konsumerisme (TV) dengan para peramal. Mereka, sebelum meraup profit sebanyak-banyaknya, tidak akan pernah men-stop tayangan ramalan tersebut. Untuk menghilangkan tayangan tersebut butuh peran pemerintah. Para Ulama hanya bisa membentengi jamaah dengan memberi pencerahan kepada mereka dengan cara turun ke bawah (grass root) melalui lailatul ijtima', pengajian dan lain sebagainya. Setengah hati Iklan ramalan memang terlihat dari content yang disampaikan. Merubah nasib dan masa depan dengan berbekal tanggal lahir dan nomor HP merupakan perbuatan syirik yang dapat membahayakan aqidah.

Hal ini juga diakui oleh ketua MUI pusat K.H. Ma'ruf Amin, bahwa ramalan dan perdukunan apapun bentuknya termasuk haram. Namun, menanggapi hal tersebut, sejauh ini MUI belum melakukan tindakan tegas terhadap keberadaan iklan ramalan yang berada di sejumlah setasiun TV. “Kita belum bisa mengambil langkah lebih jauh, sebab masih banyak agenda MUI yang belum diselesaikan”, tuturnya. Menurutnya, memang MUI pada saat bulan Ramadhan pernah mewarning beredarnya iklan ramalan, namun setelah bulan Ramadhan usai, warning tersebut tidak pernah terdengar lagi.

Alasannya, belum tepat waktu nya. Namun, Ma'ruf Amin juga menghimbau kepada seluruh setasiun TV agar konsisten untuk tidak mengizinkan iklan yang berbau ramalan. Selain stasiun TV, dia juga menghimbau kepada Komisi Penyiaran Indonesia (PKI) agar memberikan kontrol ketat terhadap tayangan yang dinilai membahayakan aqidah umat ini. Yang belum terjawab, bagaimana hukumnya para seluruh creuw dan staf televise (TV) yang telah ikut terciprati iklan barang “haram” seperti pedukunan ini? Dan bagaimana efeknya uang yang dibawa dan dimakan untuk anak-anak mereka? Apakah berpengaruh terhadap keberkahan? Kita tunggu jawabannya dari para ahli fikih.


Hukum Mendatangi dan Mempercayai Juru Ramal

Bagaimana dengan juru ramal? Apakah ramalan itu benar-benar ada? Apakah benar kita bisa mengetahui masa depan kita sebelum hal tersebut terjadi? Kalau ada apakah islam membolehkan kita mempercayai juru ramal?
Mungkin beberapa hal diatas menjadi pertanyaan kita selama ini. Secara fakta ada istilah dalam metafisika yang disebut dengan clairvoyance, clairaudiance. Clairvoyance artinya kemampuan untuk melihat secara ghaib hal-hal yang belum terjadi, dan clairaudiance artinya kemampuan untuk mendengar hal-hal secara ghaib hal-hal yang belum terjadi.
Memang faktanya dibelahan dunia ini ada orang-orang yang mampu melakukan hal itu, dan kemampuan merekapun pernah diuji secara ilmiah. Lantas bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Jika mempelajari hal tersebut tidak boleh, kenapa Allah menciptakan manusia dengan potensi tersebut, jika bukan untuk dimanfaatkan? Kadangkala itu adalah alasan yang digunakan orang-orang untuk menjustifikasi hal tersebut.
Sebagai orang muslim dan mu’min kita percaya bahwa Allah maha mengetahui, ia melarang sesuatu karena tentu ada kemudharatan didalamnya yang mungkin belum kita ketahui. Untuk itu sepatutnyalah sebagai muslim untuk menjauhi apa-apa yang dilarangnya meskipun kita belum menemukan jawaban atau alasannya.


Budaya mendatangi dukun dan tukang ramal serta berkonsultasi dengan mereka, dari sisi aqidah akan mendatangkan sedikitnya dua bencana:

1.Jika ia mempercayai perkataannya, maka ia kufur dan keluar dari Islam, sebagaimana Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

“Barang siapa mendatangi dukun dan tukang ramal, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (HR Ahmad: 2/ 429, dalam shahih jami’ hadits, no : 5939)

2.Adapun jika orang yang datang tersebut tidak mempercayai bahwa mereka mengetahui perkara-perkara ghaib, tetapi misalnya untuk sekedar tahu, coba-coba atau sejenisnya, jika ia shalat maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“Barang siapa mendatangi tukang ramal, lalu ia menanyakan padanya tentang sesuatu, maka tidak di terima shalatnya selama empat puluh malam” (Shahih Muslim : 4 / 1751).

Pertanyaannya berikutnya adalah apakah mereka yang memiliki ilmu tersebut benar-benar mengetahui hal yang ghaib. Jawabannya tidak. Karena sesungguhnya Allah telah berfirman:

“Katakanlah:’ Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml,27:65)

“Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan.” (QS. Al A’raf,7:188)

Lantas bagaimana dengan ramalan mereka yang secara fakta benar-benar terjadi, atau dengan kata lain tebakan mereka benar. Memang kadangkala dengan bantuan mahluk ghaib (jin) mereka bisa menebak sesuatu yang belum terjadi. Kadangkala jin berusaha mencuri informasi dari langit, sedikit dari mereka berhasil mencurinya namun banyak dari mereka terkena sambaran kilat dari malaikat. Berita inilah yang disampaikan kepada manusia, sedikit kebenaran. Namun kebenaran yang sedikit itu kadangkala ditambahkan dengan lebih banyak berita bohong, karena sifat jin adalah suka berbohong.
Para dukun dan tukang ramal biasanya digunakan untuk mengetahui nasib seseorang di masa depan, apakah akan bahagia, atau sengsara, baik dalam soal pernikahan, perdagangan, mencari barang-barang yang hilang atau yang semisalnya. Sebagian juga digunakan untuk konsultasi dan pengobatan.

Dukun dan tukang ramal biasanya memanfaatkan kelengahan orang-orang awam untuk mengeruk uang mereka sebanyak-banyaknya. Mereka menggunakan banyak sarana untuk perbuatannya tersebut. Di antaranya dengan membuat garis di pasir, memukul rumah siput, membaca (garis) telapak tangan, cangkir, bola kaca, cermin, menanyakan zodiak (bintang) nya, sejenis burung tertentu, mengundi dengan anak panah, dan sebagainya. Jika sekali waktu mereka benar, maka sembilan puluh sembilan kalinya hanyalah dusta belaka.


Wallahu A'la Wa A'lam Bishowab

June 1, 2009 1:08 AM

DimasRangga said...

MamaAL said……

1.Sekarang makin banyak orang2 yang ingin mempercantik diri dengan melakukan operasi plastik misalnya untuk mata,hidung,bibir bahkan, maaf,payudara. Apakah ada hukumnya dalam Islam? Diterimakah mereka di alam baka kelak?

Jawaban:

Menurut saya jika tujuannya untuk mempercantik diri (ex: hidungnya sudah cukup baik tapi tidak puas) dalam Islam itu diharamkan, sedang untuk tujuan memperbaiki dari kerusakan seperti tersiram oleh air keras, kecelakaan, dll sampai wajah atau anggota tubuhnya rusak maka itu diperbolehkan dalam Islam, hal inilah yang perlu dipahami secara mendalam.
seperti kasus siti alfia alias Lisa yang wajahnya rusak berat setelah disiram air keras oleh sang suami, Mulyono. Lisa akhirnya Jalani Operasi “Face Off” untuk memperbaiki wajahnya yang rusak parah.

Ketidakpuasan berbeda dengan tujuan untuk memperbaiki dari kerusakan.

Para ahli medis mendefinisikan operasi kecantikan sebagai operasi yang dilakukan untuk mempercantik bentuk dan rupa bagian-bagian tubuh lahiriyah seseorang. Kadang kala dilakukan atas kemauan yang bersangkutan sendiri, dan kadang kala karena darurat (terpaksa).

Operasi kecantikan yang dilakukan karena darurat atau semi darurat adalah operasi yang terpaksa dilakukan, seperti menghilangkan cacat, menambah atau mengurangi organ tubuh tertentu yang rusak dan jelek. Melihat pengaruh dan hasilnya, operasi tersebut sekaligus memperindah bentuk dan rupa tubuh.

Cacat ada dua jenis: Cacat yang merupakan pembawaan dari lahir. Cacat yang timbul akibat sakit yang diderita.

Cacat pembawaan dari lahir misalnya, bibir sumbing, bentuk jari-jemari yang bengkok dan lain-lain. Cacat akibat sakit misalnya cacat yang timbul akibat penyakit kusta (lepra), akibat kecelakaan dan luka bakar serta lain sebagainya. Sudah barang tentu cacat tersebut sangat mengganggu penderita secara fisik maupun psikis. Dalam kondisi demikian syariat membolehkan si penderita menghilangkan cacat, memperbaiki atau mengurangi gangguan akibat cacat tersebut melalui operasi. Sebab cacat tersebut mengganggu si penderita secara fisik maupun psikis sehingga ia boleh mengambil dispensasi melakukan operasi. Dan juga karena hal itu sangat dibutuhkan si penderita. Kebutuhan mendesak kadang kala termasuk darurat sebagai salah satu alasan keluarnya dispensasi hukum. Setiap operasi yang tergolong sebagai operasi kecantikan yang memang dibutuhkan guna menghilangkan gangguan, hukumnya boleh dilakukan dan tidak termasuk merubah ciptaan Allah.

Dibawah ini kami akan membawakan penjelasan Imam An-Nawawi untuk membedakan antara operasi kecantikan yang dibolehkan dan yang diharamkan:

Dalam menjelaskan hadits Rasulullah yang berbunyi:

"Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditatokan, yang mencukur (menipiskan) alis dan yang meminta dicukur, yang mengikir gigi supaya kelihatan cantik dan merubah ciptaan Allah." (H.R Muslim No:3966.)

Imam An-Nawawi menjelaskan sebagai berikut:

"Al-Wasyimah" adalah wanita yang mentato. Yaitu melukis punggung telapak tangan, pergelangan tangan, bibir atau anggota tubuh lainnya dengan jarum atau sejenisnya hingga mengeluarkan darah lalu dibubuhi dengan tinta untuk diwarnai. Perbuatan tersebut haram hukumnya bagi yang mentato ataupun yang minta ditatokan. Sementara an-naamishah adalah wanita yang menghilangkan atau mencukur bulu wajah. Adapun al-mutanammishah adalah wanita yang meminta dicukurkan. Perbuatan ini juga haram hukumnya, kecuali jika tumbuh jenggot atau kumis pada wajah wanita tersebut, dalam kasus ini ia boleh mencukurnya. Sementara al-mutafallijat adalah wanita yang menjarangkan giginya, biasa dilakukan oleh wanita-wanita tua atau dewasa supaya kelihatan muda dan lebih indah. Karena jarak renggang antara gigi-gigi tersebut biasa terdapat pada gadis-gadis kecil. Apabila seorang wanita sudah beranjak tua giginya akan membesar, sehingga ia menggunakan kikir untuk mengecilkan bentuk giginya supaya lebih indah dan agar kelihatan masih muda.

June 2, 2009 7:52 PM

Dialog Ke-TUHAN-an : 42

DimasRangga said...

MamaAL said...

1.Siapakah Nostradamus? Mengapa ramalan2nya banyak yang tepat? Darimanakah beliau tahu banyak hal yang akan terjadi dalam dunia ini bahkan untuk ratusan tahu kemudian?

JAWABAN:

Sebelumnya membahasnya, saya akan menyampaikan beberapa ayat AlQuran dan AlHadits sebagai dalil bukti dulu:

(QS 15:18) kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.

AlJin:6
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

AlJin:8
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,

AlJin:9
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan. Tetapi sekarang barangsiapa yang mendengar-dengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai .

Al An’aam:128
Dan hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya : "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki ". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

AlHadits tentang ramalan:

Nabi juga berkata : “Jin akan menyampaikan berita kembali kebumi hingga sampai di bibir sang ahli nujum atau peramal. Kadang-kadang meteor akan mencegatnya sebelum ia sampai ke bibir mereka. Dan jika berita disampaikan lebih dulu, sebelum meteor sempat mencegatnya, para jin akan menambah ratusan kebohongan pada berita tersebut” (Saheeh Al-Bukhari).


Mukjizat mimpi para Nabi dan orang biasa yang diberi pertolongan yang datang dari Allah

Mimpi berbeda dengan meramal, kalau mimpi bersifat pasif sedang meramal adalah bersifat aktif untuk mengetahui kejadian dimasa depan, walaupun ada peramal yang menggunakan media mimpi. Mimpi juga terbagi lagi, ada mimpi yang datang karena kasih sayang Allah dan ada juga mimpi yang berasal dari Setan. Nabi Yusuf dan Ibrahim diberi firasat/ilham melalui mimpi, kadang orang biasa juga diberi hal seperti itu seperti pembesar Mesir yang mimpi dan ditakwilkan oleh nabi Yusuf. Ternyata mimpi Firaun juga benar bahwa akan ada laki-laki dari golongan Israel yang akan menghancurkan negeri Mesir (dirinya). Sama-sama output kebenarannya, tapi berbeda sumbernya. Yang satu dari Allah sedang yang lain bersumber dari Iblis. Peramal biasanya menggunakan amalan-amalan mantra tertentu atau media tertentu seperti bola Kristal, mengundi nasib dengan anak panah, burung yang disuruh memilih barang tertentu, kartu tarot, keris dan media lainnya.

Mimpi Nabi Yusuf dikala masih kanak-kanak dan bahwasanya Allah akan mengangkat beliau menjadi pembesar Mesir dikala Nabi Yusuf sudah dewasa, dan Beliau diberi mukjizat Allah untuk mengetahui takwil mimpi:

Yusuf 4:
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku , sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Terbukti setelah beliau dewasa diangkatnya Nabi Yusud menjadi pembesar Mesir)


Yusuf 101:
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.

Ta'bir Yusuf tentang mimpi raja

(12:43) Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya) : "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka : "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."

(12:44) Mereka menjawab : "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."

(12:45) Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."

(12:46) (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru) : "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."

(12:47) Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

(12:48) Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

(12:49) Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

Perintah Allah untuk Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail dalam mimpi:

ASShaaffaat 102:
Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Mimpi Firaun yang datang dari Setan
Pada masa kelahiran Musa, Firaun membuat peraturan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Tindakan itu diambil karena dia sudah terpengaruh oleh peramal kerajaan yang menafsirkan mimpinya. Firaun bermimpi Mesir terbakar dan penduduknya mati, kecuali kaum Israel, sedangkan paranormalnya mengatakan kekuasaan Fir'aun akan jatuh ke tangan seorang laki-laki dari bangsa Israel. Karena cemas, dia memerintahkan setiap rumah digeledah dan jika menemukan bayi laki-laki, maka bayi itu harus dibunuh.

Yukabad melahirkan seorang bayi laki-laki (Musa), dan kelahiran itu dirahasiakan. Karena risau dengan keselamatan Musa, akhirnya Musa dihanyutkan ke Sungai Nil ketika berusia 3 bulan. Kemudian Musa ditemukan oleh Asiyah istri Firaun, yang sedang mandi dan kemudian membawanya ke istana. Melihat istrinya membawa seorang bayi laki-laki, Firaun ingin membunuh Musa. Istrinyapun berkata: “Jangan membunuh anak ini karena aku menyayanginya. Lebih baik kita mengasuhnya seperti anak kita sendiri karena aku tidak mempunyai anak.” Dengan kata-kata dari istrinya tersebut, Firaun tidak sampai hati untuk membunuh Musa.

AlQashash 4:
Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka . Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

Ramalan

Saba:41
Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin ; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".


Begitulah Simbiosis Mutialisme terjadi antara manusia dan Jin, manusia menyembah Jin supaya Jin melakukan hal-hal yang diinginkan oleh para peramal/tukang sihir sehingga dengan leluasa para peramal mendapatkan hal yang diinginkan olehnya dengan memanfaatkan teknologi jin. Si Jin juga mendapatkan kepuasan karena manusia mau melayani diri dan hidupnya seperti menyembahnya (dengan tujuan menyesatkan manusia-misi Iblis), menghormatinya, memberi makanan berupa saji-sajian dan keuntungan lainnya.

Sumpah Iblis untuk menyesatkan umat manusia agar menjadi teman mereka diakherat kelak:
“Iblis menjawab, Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab: Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
(Al A’raaf: 14-17)


Sebenarnya ada yang jauh lebih dahsyat dari sekedar ramalan Nostradamus maupun Jayabaya (walaupun lebih banyak salahnya daripada benarnya), coba anda klik link berikut terlebih dahulu untuk melihat gambarnya (artefak bangsa mesir kuno):

http://www.crystalinks.com/ancientaircraft.html

Inilah hasil karya jin yang telah mencuri dengar berita dari langit dan menyampaikannya kepada tukang-tukang sihir dan tukang ramal Firaun (Zaman Emas berkembangnya ilmu sihir adalah dimasa raja Firauan dan semuanya terekam dalam AlQuran ketika duetnya nabi Musa yang tongkat mukjizatnya berubah jadi ular naga dan tali-tali tukang sihir yang menjelma menjadi ular sihir).
Para jin itu mencuri dengar kabar berita dari langit termasuk kejadian dimasa yang akan datang.

Melihat bukti artefak kuno bangsa Mesir itu, mungkin Anda berfikir dan sepontan teriak: wow luar biasa! Sungguh menakjubkan! Wow Amazing..Unbelievable!

Itulah hasil karya jin untuk menyesatkan manusia, Jin memberikan 1 kebenaran (ramalan) lalu dicampur dibumbui dengan 100 kebohongan. Begitulah akhirnya jin-jin itu menyesatkan kaum Firaun dengan cara si Jin menyuruh mereka untuk menyembah Iblis yaitu Dewa Ra (Matahari). Jadi jangan pernah tertarik dengan ramalan karena Anda akan digelincirkan oleh cecunguk Iblis yang terdiri dari para Jin sesat untuk menyesatkan Anda yang akan menghancurkan seluruh sendi kehidupan Anda bahkan sampai diakheratpun Anda akan dikumpullan dengan para jin terkutuk itu dineraka Jahannam.

Kekesalan dari pihak orang Kafir sendiri kepada Jin dan manusia yang telah menyesatkan mereka:

Fushshilat:29
Dan orang-orang kafir berkata: "Ya Rabb kami perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami sebagian dari jinn dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina".

Jadi antara manfaat dengan bahayanya sangat jauh lebih besar bahayanya. Jadi saya (Dian Umbara) menyarankan Anda untuk menjauhi permainan syetan ini dan jangan pernah sekalipun mempercayainya walau apa yang dikatakan peramal sungguh sangat-sangat menarik hati Anda (Jin memberikan pancingan untuk menghancurkan-menyesatkan dunia akherat Anda, cukup bagi kita percaya bahwa jin yang mencuri dengar berita dari langit itu ada, sesuai yang tercantum dalam AlQuran tapi tanpa sekalipun mempercayai isi ramalan yang diharamkan agama). Jadi saya menampilkan gambar dan bukti ilmiah ini bukan agar anda mempercayai ramalan, mohon dipahami dan dimengerti maksud saya, dan jangan sampai anda tergelincir pada kesalahpahaman. Lihatlah bagaimana jin memancing kaum Mesir kuno dengan satu pancingan tapi akibatnya mereka menghamba kepada Iblis yang licik karena dibumbui dengan seratus kebohongan lainnya, yang bertujuan menjauhkan mereka dari Tuhan mereka. Lihatlah bagaimana akhir kesudahannya.

Nabi Muhammad berkata : “Jin akan menyampaikan berita kembali kebumi hingga sampai di bibir sang ahli nujum atau peramal. Kadang-kadang meteor akan mencegatnya sebelum ia sampai ke bibir mereka. Dan jika berita disampaikan lebih dulu, sebelum meteor sempat mencegatnya, para jin akan menambah ratusan kebohongan pada berita tersebut” (Saheeh Al-Bukhari).


Diartefak kuno bangsa Mesir itu yang sudah berumur ribuan tahun dipahat dan digambarkan tentang kendaraan manusia (future vehicle) yang akan dipakai manusia dimasa mendatang (sekarang ini), lihatlah ada gambar helicopter, pesawat terbang, kapal selam dan pesawat masa depan. Bagaimana mungkin bangsa kuno yang sudah musnah ribuan tahun bisa menggambarkan keadaan masa kini dengan akurat? Jawabannya sangat sederhana: “ULAH JIN”.

Begitulah bangsa Yahudi yang sewaktu itu berada ditanah Mesir tertipu dengan pancingan syetan yang menawan ini, mereka mempelajarinya dan dibawa ketanah Palestina, dari Palestina dibawa Ksatria Templar ke tanah Eropa (dengan nama Freemasonry) dan dari eropa ini terbentuklah cikal bakal Dajjal yang bermata satu (lihat gambar uang 1 dolar, ada gambar dewa Ra yang bermata satu dipuncak pyramid).

Ada juga ahli yang menyebutkan bahwa bangsa Mesir waktu itu sudah memiliki teknologi untuk membuat pesawat terbang semacam itu, tapi bukti itu justru gugur dengan bukti-bukti ilmiah pada artefak kuno yang lainnya. Jadi artefak kuno itu adalah ramalan penggambaran dimasa yang akan datang (saya pribadi yang meyakini pada bukti ini).


"Tatkala Allah telah menetapkan satu urusan di langit, para malaikat mengepak-ngepakkan sayap mereka untuk menunjukkan ketundukkan mereka terhadap firman Allah, seolah-olah firman Allah itu adalah rantai di atas gundukan tanah yang menembus diri mereka. Ketika hati mereka sudah demikian gentar, tiba-tiba mereka ditanya: "Apa yang difirmankan oleh Rabb kalian?" Mereka menjawab: "Ia memfirmankan kebenaran belaka, sesungguhnya Dia Yang Maha Tinggi Lagi Maha Besar." Maka kata-kata itu didengar oleh jin yang mencuri-curi kabar dari langit. Demikianlah berita-berita itu dioper secara estafet -Sufyan salah seorang perawi hadits ini memberikan gambaran dengan telapak tangannya-- beliau menyilang-nyilangkan jari-jarinya. Lalu berita itu diberikan oleh pencuri berita itu kapada yang di bawahnya, kemudian diberikan lagi kepada yang dibawahnya, sampai terakhir hinggap di lisan ahli sihir atau peramal. Terkadang mereka sudah keburu disambar oleh bintang berekor sebelum sempat menyampaikannya. Terkadang mereka sempat menyampaikan kepada sang peramal sebelum sempat disambar oleh bintang berekor. Namun kemudian syetan membumbuinya dengan seratus kebohongan. Ia mengatakan: "Bukankan si Fulan telah mengatakan kepada kita demikian pada hari ini dan itu?" Secara bertepatan, sama dengan kata yang didengar dari berita langit."

(HR. Al-Bukhari- 4424)

Sebelum membahas lebih mendalam, berikut saya sertakan biography singkat dari sang peramal Nostradamus juga saya tak lupa untuk menyertakan Biography singkat dari peramal lokal yaitu Jayabaya untuk memperkaya khasanah wawasan pengetahuan kita (agar lebih adil :) ).


Jayabaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Maharaja Jayabhaya adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.
Pemerintahan Jayabhaya
Pemerintahan Jayabhaya dianggap sebagai masa kejayaan Kadiri. Peninggalan sejarahnya berupa prasasti Hantang (1135), prasasti Talan (1136), dan prasasti Jepun (1144), serta Kakawin Bharatayuddha (1157).

Pada prasasti Hantang, atau biasa juga disebut prasasti Ngantang, terdapat semboyan Panjalu Jayati, yang artinya Kadiri menang. Prasasti ini dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk desa Ngantang yang setia pada Kadiri selama perang melawan Janggala.

Dari prasasti tersebut dapat diketahui kalau Jayabhaya adalah raja yang berhasil mengalahkan Janggala dan mempersatukannya kembali dengan Kadiri.
Kemenangan Jayabhaya atas Janggala disimbolkan sebagai kemenangan Pandawa atas Korawa dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1157.

Jayabhaya dalam Tradisi Jawa
Nama besar Jayabhaya tercatat dalam ingatan masyarakat Jawa, sehingga namanya muncul dalam kesusastraan Jawa zaman Mataram Islam atau sesudahnya sebagai Prabu Jayabaya. Contoh naskah yang menyinggung tentang Jayabaya adalah Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa.

Dikisahkan Jayabaya adalah titisan Wisnu. Negaranya bernama Widarba yang beribu kota di Mamenang. Ayahnya bernama Gendrayana, putra Yudayana, putra Parikesit, putra Abimanyu, putra Arjuna dari keluarga Pandawa.

Permaisuri Jayabaya bernama Dewi Sara. Lahir darinya Jayaamijaya, Dewi Pramesti, Dewi Pramuni, dan Dewi Sasanti. Jayaamijaya menurunkan raja-raja tanah Jawa, bahkan sampai Majapahit dan Mataram Islam. Sedangkan Pramesti menikah dengan Astradarma raja Yawastina, melahirkan Anglingdarma raja Malawapati.

Jayabaya turun takhta pada usia tua. Ia dikisahkan moksha di desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Tempat petilasannya tersebut dikeramatkan oleh penduduk setempat dan masih ramai dikunjungi sampai sekarang.
Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara. Terdapat beberapa naskah yang berisi “Ramalan Joyoboyo”, antara lain Serat Jayabaya Musarar, Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya.
Tokoh pujangga besar yang juga ahli ramalan dari Surakarta bernama Ranggawarsita sering disebut sebagai penulis naskah-naskah Ramalan Jayabaya. Akan tetapi, Ranggawarsita biasa menyisipkan namanya dalam naskah-naskah tulisannya, sedangkan naskah-naskah Ramalan Jayabaya pada umumnya bersifat anonim.

Ramalan Jayabaya

Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa.
Ada beberapa petikan Ramalan Jayabaya, yang memprediksi tentang kedatangan bangsa Jepang di Indonesia, Jayabaya menggambarkannya yaitu bangsa yang berkulit kuning dan akan menjajah Indonesia, seumur jagung. Ramalan itu kurang tepat karena umur jagung 3.5 bulanan, yang dicoba ditafsirkan sekitar 3.5 tahun.

June 1, 2009 1:04 AM