Monday, June 8, 2009

Dialog Ke-TUHAN-an : 11

DimasRangga said...

Steve said : “Yg ada juga kalo Paulus sendiri yg ngaku2 klo dia itu tuhan. itu lbh masuk akal. seperti lia eden, ahmad musadek, cthnya.”

Jawaban : lia eden dan Ahmad musadek bukan mengaku sebagai Tuhan pak ;) , tapi mengaku sebagai nabi yang menerima wahyu dari Jibril dan sebagai Imam Mahdi, semua orang sudah tahu kok pak. Itu sudah tersebar akan pengakuannya di Majalah-majalah, tv-tv, dll. Jadi agak dikuatkan sedikit kebenaran bukti ilmiahnya pak.

February 15, 2009 2:20 AM

DimasRangga said...

Steve said : “Kalau paulus lebih menekankan bahwa Yesus adalah Tuhan, untungnya apa buat dia ??”

Jawabannya: Ya itu alasannya kenapa (saya kurang tahu isi hati orang), saya hanya menganalisa dibukti-bukti ilmiah dia sendiri yg sangat menekankan bahwa Yesus adalah Tuhan. Cara Yesus mendakwahkan Injil berbeda dengan Paulus. Paulus menghalalkan segala cara dalam menyebarkan misinya.
Tidak banyak yang paham, bahkan mereka yang mengaku Kristen, bahwa antara Nasrani dan Kristen memiliki makna yang berbeda. Nasrani menunjuk pada ajaran yang dibawa oleh orang yang berasal dari Nasareth yaitu Isa as atau Yesus (Matius 2:23, 21:11; Markus 10:47). Pengikutnya disebut sebagai orang Nashara (Hawariyun), bukan Kristen seperti yang kita kenal. Orang Nasrani masih mengikuti ajaran tauhid yang diajarkan Isa as (Yohanes 17:3) dan masih menjalankan hukum Taurat (Matius 5:17), serta menjalankan ajaran Ibrahim yaitu; khitan (Kejadian 17:9), tidak makan babi (Imamat 11:7) dan tidak minum-minuman keras (Imamat 10:9). Setelah Nabi Muhammad SAW datang, mereka meleburkan diri ke dalam Islam (Sejarah Gereja, Dr. H. Berkhof. Dr. I. H. Engklaar, BPK, hal.75).

Sedang Kristen adalah keyakinan yang mempercayai bahwa Isa as adalah Tuhan dan Juruselamat (Mesias). Keyakinan ini berasal dari ucapan Paulus di Antiokia, kira-kira tahun 40 M setelah Isa as tiada. Pengikutnya lazim disebut orang Kristen. “...Di Antiokia lah murid-murid itu mula-mula disebut orang Kristen” (Kisah Rasul 11:26).

Buku Materi Pokok Agama Katolik karangan Dra. Damascena Ari Suharso C.B (Karunika, Jakarta 1985, hal 42) menyebutkan, nama Kristen tidak berasal dari Kristen itu sendiri, melainkan diberikan oleh penguasa Romawi saat itu. Nama Kristen oleh orang Romawi dipakai untuk mengejek orang yang dipandang sebagai budak.Sebutan Kristen juga mengandung arti politik sebagai gerakan mesias (ala Ratu Adil atau Juruselamat).

Akidah maupun akhlak diantara keduanya juga berbeda. Nasrani berakidah tauhid, sedang Kristen tidak. Dengan meleburnya kaum Nasrani ke dalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW—seperti yang dikatakan Dr. H. Berkhof di atas—maka setelah itu tidak ada lagi kaum Nasrani di muka bumi. Yang tertinggal hanyalah kaum Kristen, pengikut Paulus. Oleh Paulus, yang juga seorang Yahudi, ajaran Isa as. yang awalnya mengakui ketauhidan, dirusak demikian rupa hingga banyak sekali hal-hal yang bertentangan dengan pikiran sehat. Ayat-ayat Injil dipalsu sedemikian rupa, disisipi kalimat-kalimat yang saling bertentangan, dan ironisnya itu semua diikuti saja tanpa reserve oleh para pengikutnya.
Dalam hal beribadah misalnya. Orang-orang Kristen sekarang ini melakukannya dengan berlutut. Padahal Nabi Isa as atau Yesus beribadah dengan bersujud (Matius 26:39). Yang berlutut dan berdoa adalah cara ibadahnya Paulus (Kis 21:5; Kis 9:40; Kis 20:36). Dalam berdoa, umat Kristen tidak menengadahkan kedua telapak tangannya, padahal Isa as. melakukan hal itu (Matius 14:19; 1 Timotius 2:8). Saat akan melaksanakan ritual ibadah, Isa as melakukannya seperti ibadahnya umat terdahulu, yakni membersihkan diri dulu atau berwudhu (Keluaran 40:31), melepas alas kaki (Keluaran 3:5), dan menghadap kiblat (1 Raja 8:44,48; 2 Taw 6:34,38; Mazmur 5:7; Mat 5:17). Kini, hal-hal tersebut tidak mereka lakukan lagi.

Dalam hal kematian, mayat orang Kristen mengenakan jas lengkap dan dimasukkan ke dalam peti mati. Tata cara ini sama sekali tidak ada dalilnya dalam Injil. Nabi Isa as ketika wafat dikafani (Lukas 24:12; Yohanes 11:44; Yohanes 20:5).

Kristolog Drs. H. Ramly Naway, MSc, dalam makalah yang disampaikan pada acara Kajian Kristologi Korps Muballigh Muhammadiyah di Jakarta (4/3) mencatat hal-hal yang ‘lucu’ dan sangat naif dalam ayat-ayat Injil. Di antaranya adalah: Allah kalah ketika bergulat melawan Nabi Yakub as. (Keja-dian 32:22-27), Anak-anak Allah tertarik kepada kecantikan anak-anak manusia, lalu Tuhan menyesal dan pilu hatinya melihat kejahatan manusia (Kejadian 6:1-8).
Kemudian, para nabi yang sangat mulia dan seharusnya dihormati pun dilecehkan dalam Injil. Nabi Nuh as. mabuk-mabukan dan telanjang dalam kemahnya (Kejadian 9:18-27), Nabi Ismail as. berperangai seperti keledai liar (Kejadian 16:11-12), Nabi Luth as. menghamili kedua putri kandungnya (Kejadian 19:30-38), Nabi Yakub as. menipu ayahnya sendiri (Kejadian 27:1-46), Yehuda menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38:1-30), Nabi Daud as. menghamili isteri orang yang akhirnya menurunkan Nabi Isa as. (II Samuel 11:1-27; Matius 1:6), Nabi Isa adalah nabi yang bodoh, idiot, emosional, dan berakhlak bejat (Markus 11:12-14; Yohanes 7:8-10;Yohanes 2:4), dan banyak lagi ayat-ayat lainnya.

Lebih gila lagi, demi ‘misi suci’, Paulus membolehkan pengikut berbuat banyak dosa. “Kata Paulus: Tetapi jika kebenaran Alah oleh dustaku semakin berlimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” (Roma 3:7). Paulus juga mengatakan, “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.” (Roma 5:20). Menurut Paulus, di mana para pengikutnya kian banyak melakukan pelanggaran dan berbuat dosa, maka di situlah kasih karunia Tuhan kian berlimpah-limpah.
“Itulah sebabnya, dalam menjalankan misinya, mereka sama sekali tidak mengindahkan norma-norma atau hukum yang ada. Semuanya adalah sah. Bahkan dengan semakin banyaknya dosa yang dibuat maka akan kian banyak pula kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah,” ujar Abu Deedad Shihabudin, Kristolog yang juga Sekretaris FAKTA (Forum Antisipasi Kesalahpahaman Terhadap Akidah).

H. Ramly Naway mencatat, pokok ajaran Paulus intisarinya ada enam; doktrin trinitas, kepercayaan yang menyebutkan Yesus adalah Juruselamat, kepercayaan Yesus mati di tiang salib untuk menebus dosa manusia dan bangkit kembali pada hari ketiga, kepercayaan Yesus mati di tiang salib untuk menebus dosa warisan dari Adam as, keyakinan Yesus telah bangkit dari antara orang mati lalu naik ke langit, dan kepercayaan Yesus akan datang lagi pada akhir zaman.

Lantas, siapa sebenarnya Paulus itu yang menjadi ‘penerus’ Yesus? Injil menyebutkan: Paulus adalah musuh Yesus yang telah menyiksa para murid Yesus (Kisah Para Rasul 8:1-29; 26:8-11).
Apa hukumnya bersunat? Sunat itu wajib (Kejadian 17:10-14; 21:4). Yesus tidak membatalkan sunat (Matius 5:17-20; Lukas 2:21). Yesus juga disunat (Lukas 2:21). Dan orang yang tidak disunat, tidak dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 15:1-2).
Tapi Kata Paulus, sunat tidak wajib, tidak berguna dan tidak penting (Galatia 5:6; 1 Korintus 7:18-19). 122. Bolehkah makan babi? Babi haram dimakan (Ulangan 14:8; Imamat 11:7; Yesaya 66:17).
Tapi Kata Paulus, semua daging binatang halal dimakan, tidak ada yang haram (I Korintus 4:4-5; 6:12; 10:25; Kolose 2:16, Roma 14:17).
Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia berdosa karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah terlarang. Hal ini bukan saja bertentangan dengan Al Qur’an, tapi juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)
Hal ini dibenarkan oleh Al Qur’an:
“Orang yang berdosa, tiada memikul dosa orang lain. Dan tiadalah untuk manusia, melainkan apa-apa yang dia usahakan” (An Najm 53:38-39)
Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh keturunannya yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi dosanya, dan harus ikut dibunuh.
Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa seluruh manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan buah terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan.
Lagi pula haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih besar, yaitu menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap keharusan untuk menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di Alkitab (Markus 14:10;Matius 26:14;Lukas 22:3) disebut sebagai pengkhianat? Bukankah dia telah membantu terjadinya penyaliban tsb?
Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
“Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34).
Lagipula jika jiwa Yesus itu benar2 Tuhan, tentulah jiwanya sanggup menahan itu. Bukankah banyak orang2 seperti suku Indian yang dapat menahan siksa dan diam saja ketika disiksa?
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun, dia mengampuni hambanya yang bertobat:
“Kemudian Adam memperoleh beberapa kalimat dari Tuhannya (ia minta ampun), lalu Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Dia Penerima taubat lagi Penyayang.” (Al Baqarah 2:37)
“Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:21)
Kepercayaan tentang penebusan dosa itu datang dari kepercayaan kuno bangsa Eropa, ketika agama ini kemudian dibawa ke sana. Atau dimasukkan oleh Paulus yang memang terlalu banyak mengubah agama ini menjadi sebuah agama baru, yang nyaris 100% terlepas dari esensi agama aslinya yang Allah turunkan.

Bahkan seorang Micheal Hart yang bukan muslim sekali pun dengan tegas menyebutkan bahwa Paul (Paulus) itulah sebenarnya pendiri agama Kristen dewasa ini, dan bukan nabi Isa. Karena esensi paling mendasar dari agama itu di hari ini, sudah tidak ada lagi yang sama dengan yang dibawa oleh nabi Isa.

Dalam bukunya 100: A Ranking of the Most Influental Person in History, Michael Hart menuliskan:

"Pengaruh Paul dalam perkembangan Agama Nasrani dapat diukur dari tiga hal. Pertama, sukses besarnya dalam penyebaran agama. Kedua, tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting Perjanjian Baru. Ketiga, peranannya dalam hal pengembangan teologi Kristen.

Dari 27 buku Perjanjian Baru, tak kurang 14 dihubungkan dengan jasa Paul. Meskipun ilmuwan modern berpendapat 4 atau 5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, namun tak diragukan lagi bahwa Paul-lah orang terpenting secara pribadi menulis Perjanjian Baru.

Pengaruh Paul di bidang teologi Kristen betul-betul tak terperikan besarnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut: Isa tidak cuma nabi yang mengesankan tapi juga suci. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat membebaskan kita. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa-dosa hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera dalam Injil, tapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa sepenuh jiwa.

Sebaliknya, apabila manusia menerima dan percaya Isa, segala dosa-dosanya akan dimaafkan. Paul juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai ihwal dosa (lihat Romans 5: 12:19)."

Di dalam halaman lainnya, Micheal Hart menambahkan:

"Paul, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan Agama Nasrani dari sekte Yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian Isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran Kristen sepanjang abad-abad berikutnya."

Jadi, mari kita bangun dialog dan diskusi yang lebih ilmiyah, bukan sekedar iman secara buta, tetapi iman yang melek dengan realitas sejarah.

Wallahu 'lam bishshawab

February 15, 2009 2:20 AM

DimasRangga said...

DimasRangga said :
Muhammad memiliki tugas yg sama seperti nabi-Nabi yg lain (ABRAHAM, ADAM, NOAH, YOSEF, SAMUEL, SOLOMON, dll) sebagai “UTUSAN”-Nya.

Steve said :
Boleh tahu pengertian nabi menurut islam ? Menurut saya, dari nama2 diatas cuma Samuel yg memang nabi.

Jawaban:

Semuanya nabi pak…
Berikut Pengertian Nabi dan Rasul menurut Islam. perbedaan antara seorang nabi dan rasul, karena tidak semua nabi adalah rasul, namun setiap rasul adalah nabi. Perbedaannya adalah, Rasul adalah utusan Allah yang mendapatkan wahyu/risalah atau kitab suci dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada kaum yang menentang dan mengingkari risalah yang diembannya.

Sedangkan nabi adalah seorang yang mendapatkan wahyu untuk
menjalankan syari’at bagi dirinya sendiri atau untuk disampaikan kepada suatu
kaum yang tidak mengingkarinya, atau dengan kata lain kaum tersebut telah
menjalankan syariat yang bersesuaian dengan risalahnya. Hal ini sebagaimana
yang terjadi pada nabi-nabi Bani Israil, ketika para nabi tersebut wafat maka
mereka digantikan oleh seorang nabi yang menyampaikan risalah kepada kaum Bani
Israil yang telah menjalankan syariat nabi sebelumnya sehingga nabi yang datang
kemudian hanya meneruskan syariat yang lalu atau melengkapi syariat nabi
sebelumnya.

Namun terkadang risalah yang diwahyukan kepada seorang nabi hanya diperuntukkan
bagi dirinya sendiri, berdasarkan hal ini para ulama menjelaskan di antara
sebab seorang nabi tidak memiliki pengikut sebagaimana yang ditunjukkan hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Dan akan datang seorang nabi pada hari kiamat kelak tanpa seorang pun yang
mengikutinya.”

Adalah karena tidak ada seorang pun dari kaumnya yang menerima seruannya atau
karena risalah yang dia terima hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri.

February 15, 2009 2:20 AM

DimasRangga said...

Steve said :”iblis sudah ada sebelum manusia diciptakan. iblis (lucifer) tadinya juga malaikat. karena sombong dan ingin sama seperti Allah, makanya ia dibuang ke bumi. ia pun membawa 1/3 malaikat yg ada di surga utk ikut bersamanya. Tidak ada ceritanya iblis disuruh Allah utk sujud menyembah manusia. Tidak ada baik dilangit maupun dikolong langit ini yg boleh disembah kecuali TUHAN. Coba anda pikir buat apa Tuhan menyuruh iblis menyembah manusia ??”

Jawaban: Betul iblis sudah ada sebelum manusia diciptakan. Tuhan tidak menyuruh Iblis untuk menyembah manusia pak, tidak ada dalilnya sama sekali di AlQuran maupun AlHadits, Yang ada hanyalah disuruh bersujud sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Adam (manusia) dan waktu disuruhnya hanya satu kali itu saja.

Allah berfirman:
“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu? Menjawab Iblis: Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(Al A’raaf 12)

Seperti dahulu kala dalam sejarah seorang rakyat jelata jaman kerajaan Majapahit tunduk sujud dihadapan raja adalah sebagai bentuk penghormatan bukan sebagai penyembahan kepada Rajanya itu sendiri.

February 15, 2009 2:21 AM

DimasRangga said...

Steve said : “Maksudnya shalat 5 waktu pak ? israel mana ngerti bahasa arab pak ?
Persis seperti yg dijalankan Muhammad ? Muhammadnya aja blm lahir. “

Jawaban:

Bapak tidak percaya Yesus dan Nabi-nabi lain mengajarkan shalat/SUJUD (tentu Versi Sholatnya berbeda dg Nabi Muhammad tapi intinya adalah menyembah satu Tuhan yaitu Allah dan Bersujud (shalat))
Nii saya kasih dalilnya dari orang Nasrani sendiri:

Matius 26:39
(39) Maka Ia maju sedikit, lalu SUJUD dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kejadian 17:3
(3) Lalu SUJUD lah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:

Bilangan 20:6
(6) Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu SUJUD. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.

Yosua 5:14
(14) Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu SUJUD lah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

Steve said : “Wah soal yg ini saya gak bisa komentar nih, masalahnya Isa AS itu lain dgn Yesus saya. Saya sih blm pernah dengar Yesus ambil air wudhu.“

Bapak tidak percaya Yesus mengajarkan Wudhu (tentu Versi Wudhunya berbeda dg Nabi Muhammad tapi intinya adalah membersihkan diri dengan air suci (wudhu))

Nii saya kasih dalilnya dari orang Nasrani sendiri:

Exodus 40:31-32

(31) Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
(32) Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan -- seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Yohanes 13:8-9
(8) Kata Petrus kepada-Nya (Yesus) : "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
(9) Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

February 15, 2009 2:21 AM

No comments: