Tuesday, September 16, 2008

Dari tiada menjadi ada

Harun Yahya
Tahukah Anda bahwa segala sesuatu yang Anda lihat di sekitar Anda, tubuh Anda sendiri, rumah yang Anda huni, kursi yang Anda duduki, ayah dan ibu Anda, pepohonan, burung-burung, tanah dan buah-buahan, singkatnya, semua makhluk hidup dan benda mati yang mampu Anda bayangkan, timbul melalui bergabungnya atom-atom yang disebabkan oleh “Dentuman Besar” atau Big Bang? Sadarkah Anda akan kenyataan bahwa, setelah ledakan ini, muncullah keteraturan yang sempurna di seluruh jagat raya? Lalu, apakah “Dentuman Besar” itu?
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.
Penciptaan suatu keteraturan sempurna menyusul peristiwa Big Bang sama sekali bukanlah gejala yang dapat dianggap sebagai peristiwa biasa. Pikirkanlah tentang kenyataan bahwa beribu-ribu jenis ledakan sering terjadi di bumi, tetapi tak ada keteraturan yang dihasilkannya. Bahkan sebaliknya, semua itu mengarah ke akibat yang menghancurkan, merusak, dan membinasakan. Contohnya, bila bom atom atau bom hidrogen, letusan gunung berapi, ledakan gas alam, dan ledakan yang terjadi di matahari diamati, kita dapat melihat bahwa dampak yang ditimbulkannya selalu membahayakan. Akibat yang bersifat membangun keteraturan atau sesuatu yang lebih baik tidak pernah diperoleh sebagai akibat dari suatu ledakan. Akan tetapi, menurut data ilmiah yang diperoleh dengan bantuan teknologi modern, Big Bang, yang terjadi ribuan tahun lalu, menyebabkan perubahan dari tiada menjadi ada, bahkan menghadirkan keberadaan yang sangat teratur dan selaras.
Sekarang, mari kita pikirkan contoh berikut: Di bawah tanah, terjadi ledakan dinamit dan, setelah ledakan ini, istana paling indah yang pernah disaksikan dunia, lengkap dengan jendela, pintu, dan perabotan yang mewah dan indah, tiba-tiba muncul. Masuk akalkah untuk menyatakan bahwa, “Ini menjadi ada secara kebetulan”? Dapatkah istana itu terwujud dengan sendirinya? Tentu saja tidak!
Alam semesta yang terbentuk setelah Big Bang merupakan sistem yang demikian hebat, terencana dengan sangat cermat, dan menakjubkan sehingga ini sudah pasti tidak mungkin disejajarkan dengan istana yang ada di bumi. Dalam keadaan seperti ini, sama sekali tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa alam semesta menjadi ada dengan sendirinya. Alam semesta tiba-tiba saja muncul menjadi ada dari ketiadaan. Hal ini menunjukkan kepada kita keberadaan Pencipta Yang menciptakan benda atau materi dari ketiadaan dan Yang menjaganya setiap saat dalam kendali-Nya. Dialah Yang Maha Bijaksana dan Mahakuasa. Sang Pencipta ini adalah Allah, Yang Mahaperkasa.

6 comments:

Anonymous said...

Good post,
ini teori sendiri apa nyomot dari sumber laen??

DimasRangga said...

Terima Kasih atas kritikannya...

Mengenai sumber Bapak bisa lihat tulisan "Harun Yahya" dibawah judul. Website resmi harun yahya silakan Anda bisa lhat di :

http://www.harunyahya.com/indo

terima kasih

Jihad Fisabilillah ... ALLAH HU AKBAR . said...

trima kasih kerna mklumatnya.. :)

Jihad Fisabilillah ... ALLAH HU AKBAR . said...

thanks kerna infonya..

Jihad Fisabilillah ... ALLAH HU AKBAR . said...

thanks kerna infonyaa...

Anonymous said...

mf blog anda aku copi di sini aku cuma mnt izin bolehkan hehhehehehheh