Tuesday, September 16, 2008

Ahmadiyah Alat Asing untuk Menjajah Indonesia



Keterlibatan pihak asing sudah sangat kentara dalam sejarah Ahmadiyah. Penjajah Inggris memang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada gerakan ini di India, serta rela memberikan dana yang tidak terbatas demi tegaknya dakwah Ahmadiyah.

Padahal seluruh ulama di dunia telah bersepakat untuk menyebut bahwa Ahmadiyah bukan bagian dari agama Islam, karena prinsip dasarnya bertentangan dengan akidah Islam. Yang utama karena menjadikan Mirza sebagai nabi dan menerima wahyu.

Namun Ahmadiyah sangat bermanfaat buat penjajah Inggris saat itu, sebab Ahmadiyah akan membuat jihad dan perlawanan umat Islam terhadap Inggris akan mengendor. Dengan keberadaan Ahmadiyah, penjajah tidak perlu lagi capek-capek menghadapi rakyat, biar saja rakyat dilawan oleh rakyat juga.

Inggris cukup mengadu domba sesama bangsa India, sambil memberikan dukungan penuh kepada aliran sesat Ahmadiyah.

Di dalam buku Tabligh-i-risalat, vol. VII halaman 17, Mirza menulis:

"Aku yakin bahwa setelah pengikut-pengikutku bertambah, maka mereka yang percaya pada doktrin jihad akan makin berkurang. Oleh karena menerima aku sebagai Messiah dan Mahdi maka sekaligus berarti taat pada perintahku, yaitu dilarang berjihad terhadap Inggris. Bahkan wajib atas mereka berterima-kasih dan berbakti pada kerajaan itu."

Jadi sejak awal Ahmadiyah memang alat yang digunakan oleh penjajah Inggris (dikendarai oleh Freemasonry) untuk meredam jihad dan perlawanan umat Islam India. Maka kalau sekarang ini Ahmadiyah terkesan dibackingi oleh negara-negara besar, rasanya memang ada benang merahnya.

Sebab buat apa lagi pemerintah merasa takut untuk melarang gerakan Ahmadiyah, kalau bukan karena takut tekanan pihak asing. Pemerintah SBY sekarang ini sudah didukung oleh semua ulama, bahkan Badan Pengawasan Aliran Kepercayaan pun sudah menetapkan bahwa Ahmadiyah itu sesat. Bola sekarang berada di tangan pemerintah.

Logikanya, apa sih susahnya mengeluarkan pengumuman sesatnya Ahmadiyah? Kenapa sebegitu loyo pemerintah untuk melindungi akidah bangsa ini dari paham sesat Ahmadiyah? Jangan-jangan ada apa-apanya.

Maka kalau kita kaitkan dengan keterlibatan penjajah Inggris saat mendirikan Ahmadiyah di India dahulu, rasanya tidak aneh kalau keberadaan Ahmadiyah ini memang didukung oleh kekuatan asing, yang membuat pemerintah kita kelihataan jadi aras-arasan, takut melarang, atau berlagak pilon, atau entah kenapa, yang jelas sikap pemerintah yang plin-plan itu sangat menunjukkan bahwa ada tekanan international dari luar. Entah siapa mereka.

Empat Negara Asing Menekan Indonesia

Dan logika yang kami sebutkan di atas ternyata terbukti. Statemen dari pak Nasarudiin Umar yang menjawab sebagai Dirjen Bimas Islam Departemen Agama secara tegas telah membenarkan teori itu.

"Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya." Begitu ujar beliau beberapa waktu yang lalu.

Apa yang diungkapkan oleh pak Nasarudin ini sebuah pernyataan jelas dan tanpa malu-malu. Dan semua ini menjelaskan dengan mudah, mengapa sampai hari ini pemerintah masih 'sakit gigi' untuk melarang Ahmadiyah secara terbuka.

Meski pak Nanasrudin mengatakan bahwa pemerintah tidak terpengaruh dengan tekanan itu, namun yang namanya ancaman tetap saja ada dampak psikologisnya. Semakin lama pemerintah bersikap plin-plan, maka semakin membutikan bahwa tekan asing itu memang ada dan berjalan dengan sangat efektif.

Penjelasan Nasarudin kemudian dikuatka oleh ketua MPR-RI, Dr Hidayat Nur Wahid, MA. Dalam salah satu kesempatan beliau mengatakan bahwa manuver beragam yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menggangap pembubaran Ahmadiyah sebagai pelangaran HAM dalam beragama perlu dicurigai, karena dikhawatikan itu salah satu cara-cara yang dilakukan pihak asing untuk merusak kedaulatan Indonesia.

"Yang kita khawatirkan itu cara pihak asing untuk melakukan intervensi terhadap kedaulatan Indonesia, melalui pendanaan kepada LSM yang vokal terhadap isu HAM," ujarnya.

Pemerintah Wajib Melindungi Umat Islam

Padahal seharusnya pemerintah memikirkan nasib 200 juta umat Islam di negeri ini yang agamanya dirusak, diobok-obok, dihina dan dilecehkan oleh kekuatan asing yang anti Islam itu.

Atau jangan-jangan, memang ditunda-tundanya pelarangan itu disengaja untuk memancing terjadinya tindak anarkhi berikutnya. Tujuannya agar stigma bahwa di Indonesia ada Islam ekstrem semakin laku didagangkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di dunia internasional.

Maka sebaiknya pemerintah kita ini segara sadar dan tahu diri, tidak ada gunanya selalu mengikuti kemauan asing. Kenapa sih tidak sekali-sekali mandiri dan punya harga diri.

Jangan mau hanya dijadikan hewan sirkus yang ditabuhi genderang, lalu berjoget mengikuti irama buatan penjajah. Kita sudah merdeka sejak tahun 1945, tapi kenapa mental terjajahnya masih saja melekat. Apakah karena kita terlalu lama dijajah Belanda?

Di Indonesia, ternyata mental ini masih ada. Contoh-contoh argumen dan berita pembelaan Ahmadiyah sempat tampak pada Metro TV dan RCTI. Mereka telah menyiarkan dukungan eksistensi Ahmadiyah di Indonesia. Media-media ini berkarakter agak mengedepankan nasib bangsa atau nasionalisme daripada pembelaannya pada Islam. Mari bersatu, bergerak, imbangi pemberitaan kedua media tersebut dengan pemberitaan yang lebih membela umat Islam!




4 comments:

Unknown said...

setahu saya,...ahmadiyah sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Silahkan baca sejarah ahmadiyah Indonesia yang ditulis oleh Prof Iskandar Zulkarnaen, rektor UIN Yogyakarta.

DimasRangga said...

Terima kasih pak Kodok atas komentarnya...

berikut nama-nama Tokoh yang sangat berjasa dalam kehidupan manusia:

Fleming Penicillin = penisilin
Alexander Graham Bell = Telepon
Archimedes = konstanta matematika Benjamin Franklin = Penangkal Petir, Kacamata
Isaac Newton = Gravitasi
James Watt = Mesin Uap
Karl Benz = Mobil dengan bahan bakar bensin
Marie Curie = Radioaktif
Rudolf Diesel = Mesin Diesel
Thomas Alva Edison = Bola Lampu Wright Bersaudara = Pesawat Terbang

Namun untuk bisa menjadi hamba Allah yang benar, Islam sudah memiliki aturan sendiri yaitu membaca syahadat: Mengakui Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad adl Rasul-Nya dan penutup para Nabi / Nabi yang terakhir. Dan memiliki 2 pegangan mutlak bagi seorang Muslim yaitu AlQuran dan AlHadits bukan kitab-kitab tandingan yg lain hasil akal pikir manusia.

Itulah syarat Utama menjadi seorang muslim sejati. Dengan banyak jasa tp disatu sisi tidak mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah dan Nabi terakhir dengan berpegang AlQuran dan AlHadits tentulah sudah keluar dari ajaran Islam yg benar.


Coba Anda baca dalil shohih dilink berikut :

http://mastersaham.blogspot.com/2008/09/tak-ada-nabi-baru-lagi-setelah.html

Miiirza said...

"Fleming Penicillin = penisilin
Alexander Graham Bell = Telepon
Archimedes = konstanta matematika Benjamin Franklin = Penangkal Petir, Kacamata
Isaac Newton = Gravitasi
James Watt = Mesin Uap
Karl Benz = Mobil dengan bahan bakar bensin
Marie Curie = Radioaktif
Rudolf Diesel = Mesin Diesel
Thomas Alva Edison = Bola Lampu Wright Bersaudara = Pesawat Terbang

Namun untuk bisa menjadi hamba Allah yang benar, Islam sudah memiliki aturan sendiri yaitu membaca syahadat: Mengakui Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad adl Rasul-Nya dan penutup para Nabi / Nabi yang terakhir. Dan memiliki 2 pegangan mutlak bagi seorang Muslim yaitu AlQuran dan AlHadits bukan kitab-kitab tandingan yg lain hasil akal pikir manusia.

Itulah syarat Utama menjadi seorang muslim sejati. Dengan banyak jasa tp disatu sisi tidak mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah dan Nabi terakhir dengan berpegang AlQuran dan AlHadits tentulah sudah keluar dari ajaran Islam yg benar."

lalu sebenernya maksud tulisan utamanya apa? kalo bukan mau bilang ahmadiyah pengkhianat....sok muter2 omongan deh....

komentar mas dimas sama sekali ngga ada hubungannya dengan tulisan diatas....

btw, tulisan mas dimas sudah banyak yg nulis di blog dan website laen...anda cuma penjiplak tulisan orang..basi....masalah keislaman dan pegangan orang ahmadiyah lah pake ditulis ini itu....kaya yg beneran tau orang ahmadiya itu kaya apa? ente mang udah tidur bareng sama mereka? lagian mas dimas ini seberapa mengerti soal Islam sih? wong semua tulisannya ketauan nyontek kok, dan bukan dari aslinya.....

jangan2 jadi Islam karena nyontek lagi...

habib rizik dan fpi nya aja sekarang ketauan menebar fitnah....mereka menggembar-gemborkan ahmadiyah pergi haji ke qadian dan rabwah....tapi kok sekarang ngelarang orang ahmadiyah naik haji ke mekkah dan madinah...berarti mereka tau kalo selama ini orang ahmadiyah naik haji ke mekkah....so sekarang siapa yang tukang fitnah....habib kok tukang fitnah...

kiamat mang udah deket niy.....

DimasRangga said...

Negara Arab Saudi dan konferesi Islam Internasional sudah resmi mengharamkan pengikut Ahmadiyah utk pergi haji termasuk OKI, jadi wajar pak Habib Rizieq membela mati-matian..karena sudah keluar dari konteks ke-Islaman.

Saya Sebagai seorang Muslim memiliki kewajiban dakwah karena manusia (muslim) merupakan khalifah dimuka bumi dan berkewajiban menyampaikan Risalah-Nya walaupun satu ayat.

Saya sendiri setuju dengan pendapat beliau..dan saya sadar yang mengunjungi blog ini bukan hanya dari kalangan muslim tapi dari berbagai pihak yg tentunya memiliki berbagai macam visi dan niat.

Tentu ada yg pro dan kontra, seperti kasus majalah PlayBoy ada yg pro dan kontra. Ada ajaran Satanic Freemason ada yg Pro dan Kontra.

Jika Anda Muslim cobalah baca AlQuran dan Hadits dengan penuh penghormatan di http://mastersaham.blogspot.com/2008/09/tak-ada-nabi-baru-lagi-setelah.html

Tentulah yang pro dengan ajaran Islam yg murni adalah seorang Muslim yg sejati. Terima Kasih...