Bab VIII: Lahirnya Taurat Versi Baru
Pada masa pengasingan di Babilonia, masa raja Nebukhanedzar, bangsa Yahudi (Bani Israel) telah kehilangan jati diri mereka, baik sebagai satu bangsa maupun secara religius. Sebagai bangsa, mereka dipaksa untuk mengikuti tradisi-tradisi baru di Banilonia. Secara religius, mereka juga dipaksa untuk mengikuti sistem paganisme-penyembahan banyak dewa.
Melihat hal ini, banyak di antara para rabi Yahudi kuatir akan identitas mereka yang monotheis yang berdasarkan pada risalah Nabi Musa dalam Taurat.
Malangnya, ketika bangsa Babilonia menyerang, risalah ini banyak yang hilang dan juga para rabi yang hafal banyak yang meninggal karena penyerbuan dan pembunuhan.
Atas inisiatif para rabi yang tersisa maka mereka menuliskan ulang isi Taurat yang aslinya sudah tercabik-cabik oleh raja Nebukhanedzar.
Hasilnya?
Seperti yang tercatat dalam sejarah hari ini, Taurat yang ditulis ulang oleh para rabi ini jauh dari keaslian. Sederhana saja mencari jawabannya. Bagaimana mungkin seorang manusia dapat menceritakan alur cerita kehidupannya hingga ia wafat dan dikuburkan?
Inilah yang terjadi, dalam Taurat Nabi Musa "dikisahkan" wafat hingga dikuburkan, sedangkan kata Taurat aslinya adalah risalah yang dibawa oleh Nabi Musa.
Lebih fatal lagi, banyak nabi dalam Taurat (Perjanjian Lama) pernah berbuat salah yang jauh dari sifat kesuciannya yang luhur.
Ini sebenarnya tidaklah mengherankan jika kita mengikuti alur pola pikir mereka. Begini, menurut mereka, jika kita dapat mengambil kesimpulan demikian, para nabi saja pernah berbuat dosa, maka umatnya pun tidak mengapa berbuat dosa karena pasti diampuni oleh Tuhan.
Penyerbuan Babilonia adalah ulah mereka yang telah berbuat dosa. Namun selanjutnya ini dilihat kecil oleh bangsa Yahudi karena mereka menyakini kalau nabi saja berbuat dosa, jadi pantas saja jika rabi, hakim, umat biasa berbuat dosa pula.
Sebagai bahan renungan bagi bangsa Yahudi adalah seperti ucapan Nabi Jeremiah as kepada raja Nebukhanedzar: "Jangan kalian pikir bahwa kalian telah mengalahkan Bani Israel dengan kekuatan kalian. Sesungguhnya ini adalah azab yang disebabkan dosa-dosa mereka ynag terlalu banyak".
Ingin tahu isi Perjanjian Lama yang berisikan dosa-dosa para Nabi? Berikut penulis sajikan kepada Anda.
Melihat hal ini, banyak di antara para rabi Yahudi kuatir akan identitas mereka yang monotheis yang berdasarkan pada risalah Nabi Musa dalam Taurat.
Malangnya, ketika bangsa Babilonia menyerang, risalah ini banyak yang hilang dan juga para rabi yang hafal banyak yang meninggal karena penyerbuan dan pembunuhan.
Atas inisiatif para rabi yang tersisa maka mereka menuliskan ulang isi Taurat yang aslinya sudah tercabik-cabik oleh raja Nebukhanedzar.
Hasilnya?
Seperti yang tercatat dalam sejarah hari ini, Taurat yang ditulis ulang oleh para rabi ini jauh dari keaslian. Sederhana saja mencari jawabannya. Bagaimana mungkin seorang manusia dapat menceritakan alur cerita kehidupannya hingga ia wafat dan dikuburkan?
Inilah yang terjadi, dalam Taurat Nabi Musa "dikisahkan" wafat hingga dikuburkan, sedangkan kata Taurat aslinya adalah risalah yang dibawa oleh Nabi Musa.
Lebih fatal lagi, banyak nabi dalam Taurat (Perjanjian Lama) pernah berbuat salah yang jauh dari sifat kesuciannya yang luhur.
Ini sebenarnya tidaklah mengherankan jika kita mengikuti alur pola pikir mereka. Begini, menurut mereka, jika kita dapat mengambil kesimpulan demikian, para nabi saja pernah berbuat dosa, maka umatnya pun tidak mengapa berbuat dosa karena pasti diampuni oleh Tuhan.
Penyerbuan Babilonia adalah ulah mereka yang telah berbuat dosa. Namun selanjutnya ini dilihat kecil oleh bangsa Yahudi karena mereka menyakini kalau nabi saja berbuat dosa, jadi pantas saja jika rabi, hakim, umat biasa berbuat dosa pula.
Sebagai bahan renungan bagi bangsa Yahudi adalah seperti ucapan Nabi Jeremiah as kepada raja Nebukhanedzar: "Jangan kalian pikir bahwa kalian telah mengalahkan Bani Israel dengan kekuatan kalian. Sesungguhnya ini adalah azab yang disebabkan dosa-dosa mereka ynag terlalu banyak".
Ingin tahu isi Perjanjian Lama yang berisikan dosa-dosa para Nabi? Berikut penulis sajikan kepada Anda.
1. Nabi Nuh dalam Kejadian 9: 20-26
Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur; MABUKLAH ia dan TELANJANG dalam kemahnya. Maka Ham, bapak Kana'an itu, melihat AURAT ayahnya. Lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu, Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi AURAT ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat AURAT ayahnya. Setelah Nuh sadar dari MABUKNYA dan mendegar apa yang dilakukan anak bungsunya terhadapnya, berkatalah ia, "Terkutuklah Kana'an, hendaklah ia menjadi yang paling hina bagi saudara-saudaranya. Lagi katanya, "Terpujilah Allah, Tuhan Sem, tetapi hendaklah Kana'an menjadi hamba baginya.
(ini adalah isi Taurat yang menunjukkan kebencian terhadap Kana'an karena sebelum Bani Israel masuk ke tanah Kana'an, bangsa Filistin / Kana'an adalah penguasa tanah ini yang selanjutnya dalam sejarah menjadi nama tanah Palestina yang juga diambil dari nama Filistine)
2. Nabi Luth dalam Kejadian 19: 30-38
Oleh sebab Luth tidak berani tinggal di Zoar, pergilah ia bersama kedua anak perempuannya meninggalkan negeri itu menuju sebuah pegunungan untuk menetap di sana. Anak perempuan Luth yang tua berkata kepada yang muda, "Ayah kita memang telah tua, tetapi tidak ada laki-laki lain di sini yang akan menghampiri kita seperti layaknya laki-laki dan perempuan. Marilah lita beri ayah kita minuman anggur agar kita bisa TIDUR DENGANYA dan MENDAPAT KETURUNAN darinya. Maka pada malam harinya, kakak-beradik itu memberi ayah mereka minuman anggur; lalu masuklah yang tua untuk TIDUR dengan ayahnya, sedangkan ayahnya sendiri tidak sadar lagi apa yang terjadi karena MABUK. Keesokan harinya, berkatalah si kakak kepada adiknya, "Tadi malam aku telah BERSETUBUH (BERZINA-penulis) dengan ayah. Bagaimana kalau malam nanti kita memberinya lagi minuman anggur supaya engkau bisa juga melakukan apa yang telah aku lakukan tadi malam."Maka pada malam harinya, mereka kembali memberi ayah mereka minuman anggur, lalu masuklah anak yang muda untuk TIDUR dengan ayahnya, sedangkan ayahnya sendiri juga tidak sadar lagi apa yang terjadi karena MABUK. Lalu mengandunglah kedua anak Luth itu dari ayah mereka. Yang tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah nenek moyang bangsa Moab yang sekarang. Yang mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah nenek moyang dari Bani Amon yang sekarang.
(ini adalah isi Taurat untuk mewujudkan keinginan para Rabi Yahudi untuk mendiskreditkan bani Moab dan Bani Amon yang merupakan musuh bebuyutan mereka. Apabila Rout (yakni nenek dari Nabi Daud as dan nenek moyang Nabi Isa as) adalah anak dari Moab, maka ini berarti bahwa para pengarang kitab Taurat itu telah menjadikan mereka semua sebagai keluarga pezina)
3. Nabi Musa dalam Ulangan 32: 49-52
Pada hari itu juga Tuhan berfirman kepada Musa, "Naiklah ke bukit Abrahim yang ada di negeri Moab, sebelah kota Jeriko, lalu pandanglah dari puncak bukit itu tanah Kan'an (palestina) yang kelak Kuberikan kepada orang-orang Israel. Engkau akan mati di atas bukit yang akan kau naiki itu, supaya engkau dikunpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, saudaramu, yang mati di bukit Hor lalu dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. Ini adalah karena engkau telah BERKHIANAT kepada-Ku di tengah-tengah orang Israel dan TIDAK LAGI MENGHORMATI kekudusan-Ku di tengah-tengah mereka. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang kuberikan kepada Israel.
(ini adalah isi Taurat yang benar-benar keji terhadap Nabi mereka yang mulia, Nabi yang membebaskan mereka dari Fir'aun. Kitab ini menuduh bahwa Nabi Musalah yang telah membuat patung ular dari tembaga yang disucikan dan dijadikan sesembahan oleh Bani Israel seperti dalam Raja-Raja II 18:4 yaitu: Dan (Hizkia) yang menghancurkan ular tembaga yang DIBUAT Nabi Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih memuja dan menyembah patung yang mereka beri nama dengan Nehustan itu.)
4. Nabi Harun dalam Keluaran 32: 1-6
Ketika bangsa itu melihat bahwa Nabi Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni harun dan berkata kepadanya,"Buatkanlah sebuah tuhan untuk kami yang akan menuntun jalan kami! Sebab, Musa pemimpin kami, tidak ada di samping kami. Ia telah pergi meninggalkan kami, dan kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengannya." Lalu berkatalah Harun kepada mereka, "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada di telinga istri-istri dan anak-anakmu, lalu kumpulkanlah semuanya kepadaku!" Maka seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada di telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Setelah semua emas itu berada di tangan Harun, IA MULAI MENGOLAHNYA MENJADI SEBUAH PATUNG BERBENTUK SEEKOR ANAK LEMBU. Kemudian ia berkata kepada mereka, "Hai Bani Israel, INILAH TUHANMU, yang telah menuntunmu keluar dari tanah Mesir!" Ketika Harun melihat orang-orang berkumpul kepadanya, DIDIRIKAN OLEHNYA MEZBAH DI DEPAN ANAK LEMBU ITU. Kemudian ia berseru, "Besok hari raya bagi Tuhan!" Dan keesokan harinya, mereka langsung mempersembahkan hewan-hewan kurban untuk patung tersebut.
(Sebuah isi Taurat yang sangat menghujat seorang Nabi. Padahal orang lain yaitu Samiri yang membuat patung anak sapi itu. Ini hanyalah alasan bagi Yahudi jika sesat maka Nabi Harun lebih sesat lagi dari mereka. Jadi jika Yahudi berbuat dosa maka PASTI diampuni lha wong Nabi saja yang nyata-nyata suci malah membuat patung sembahan, gimana mereka yang awam! Inilah alur logika sesat mereka yang membuat mereka "halal" berbuat dosa besar)
Masih ada lagi kekejian Yahudi terhadap Nabi Daud yang dinyatakan berzina. Ini tidak mengherankan bagi Yahudi karena silsilah yang mereka buat berasal dari anak Nabi Luth (baca di Samuel II).
Singkat kata, jika Yahudi berbuat dosa maka hal ini biasa karena nabi-nabi mereka pun juga demikian. Dosa bagi mereka hal yang sepele dan mereka menyakini pasti diampuni. Syirik, mabuk, berzina, dan dosa lainnya adalah biasa bagi Yahudi, karena para nabi pernah melakukannya juga.
Sungguh benar-benar keji terhadap kesucian Nabi!
Bagaimana selanjutnya nasib bangsa Yahudi ini? Ikuti terus artikel ini
No comments:
Post a Comment